bakabar.com, BATULICIN - Santer diberitakan siswa perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) tewas terkena tendangan perut dari pelatih saat latihan di Sragen.
Ketua Korwil PSHT Kalsel, Ribut Giyono, mengklarifikasi bahwa yang terjadi di Sragen tersebut terjadi bukan dilakukan oleh Persaudaraan Setia Hati Terate.
Baca juga:Tragedi Malam Hari Jadi, Pemuda Tewas Ditikam di Tapin
Baca:Pria di Benawa HST Ngaku Nabi Terakhir
Baca juga: Usai Lihat Salinan Video Syur, Mahasiswi Cantik di Banjarmasin ini Makin Kesal
“Memang baju dan atributnya sama, akan tetapi perguruan silat tersebut adalah perguruan pencak silat yang menyempal dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan nama baru “Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun” yang disingkat dengan PSHTPM dengan ketua umum saudara Murjoko,” ujar Ribut Giyono kepadabakabar.com, Jumat (29/11) sore.
Selaku Ketua Pengurus Perwakilan Pusat PSHT di Kalsel, Ribut Giyono, ingin meluruskan terkait pemberitaan yang sudah dikeluarkan sebuah media di Sragen demi menjernihkan dan menjaga nama baik PSHT yang dipimpin Dr. M. Taufik.
“Masyarakat luas perlu mendapatkan informasi dan berita yang benar dan tepat, karenaitu saya tegaskan sekali lagi bahwa PSHTPM dengan pimpinan Murjoko adalah bukan PSHT pimpinan Dr. M. Taufik,” jelasnya.
Seperti diberitakan, MA (13) siswa diketahui tewas saat mengikuti latihan di Desa Kaloran, Kalijambe pada Minggu (24/11/2019) malam. Korban langsung tak sadarkan diri setelah menerima tendangan di bagian perut dari pelatihnya, FAS (16). Sempat menjalani perawatan pacu jantung di RS Yakssi Gemolong, korban akhirnya dinyatakan meninggal.
Baca Juga:Satu Pelatih Ditetapkan Tersangka, Ketua PSHT Bakal Kumpulkan Semua Pengurus
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Open Tournament Pencak Silat, Kalsel Bidik Tiket Pra-PON Papua
Baca Juga: Silaturrahmi Manajemen Barito dan Suporter, Cari Solusi Keluar dari Keterpurukan
Reporter : Ahc21
Editor: Muhammad Bulkini