Kalsel

Sinting! Pria Plontos di Kotabaru Cabuli Adik Berkali-kali

apahabar.com, KOTABARU – Aksi pencabulan terjadi lagi di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kali ini, polisi mengamankan seorang…

Featured-Image
ZA, seorang montir asal Pulau Laut Sigam saat menjalani pemeriksaan di ruang unit PPA Satreskrim Polres Kotabaru. Foto-Brigadir Andri for apahabar.com

bakabar.com, KOTABARU – Aksi pencabulan terjadi lagi di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kali ini, polisi mengamankan seorang pria berkepala plontos yang kedapatan mencabuli seorang remaja 14 tahun di Pulau Laut Sigam, Jumat (18/9).

Pria itu berinisial ZA (41). Ironisnya, korban yang masih duduk di bangku SMP ini masih bertalian keluarga dengan pelaku.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Korban yang merupakan adik sepupu pelaku, bahkan tinggal serumah karena faktor ekonomi. Sejak Juni 2020 lalu, korban ditinggalkan ibunya yang tinggal di Kalimantan Timur.

“Ayah korban sudah meninggal dunia,” jelas Kapolres Kotabaru, AKBP Andi Adnan Syafruddin, melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Jalil.

Kasus ini terungkap setelah korban tak tahan dengan perilaku cabul pamannya sendiri.

“Awalnya PS ini curhat ke temannya. Lalu memberanikan diri melapor ke kami,” ujar Jalil.

Berdasar omongan pelaku, ia tak kuasa menahan nafus birahi kala melihat kemolekan tubuh korban. ZA mengaku sudah lima kali menggagahi adiknya itu.

Untuk memuluskan aksi cabulnya, ZA kerap menebar ancaman untuk menelantarkan korban. Lebih jauh, ZA juga kerap melancarkan kekerasan fisik setiap kali berbuat cabul.

“Jadi, ZA ini tinggal serumah dengan korban, juga istri pelaku. Perbuatan keji dilakukannya saat sang istri pelaku kerja, atau jualan,” terang Kasat.

Namun begitu, Kasat memastikan korban tidak sedang berbadan dua, atau hamil.

“Jadi korban mengaku masih datang bulan,” ujarnya.

Saat ini ZA telah dijebloskan ke sel jeruji besi. Akibat ulahnya, ia dijerat dengan pasal 81 ayat 3 dengan ancaman kurungan lebih 5 tahun penjara.

Sementara korban kini diungsikan bersama keluarga lainnya di Pulau Laut Sigam.

Komentar
Banner
Banner