bakabar.com, BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pilkada 2024, Rabu (13/11/2024).
Pada simulasi itu akses dan fasilitas pemilih disabilitas dipermudah oleh petugas dan pengawas TPS.
Namun masih ada yang kurang dalam pelaksanaannya.
Ketua Bawaslu Banjarmasin, Fachriannor mengungkapkan, dilihat dari simulasi pemungutan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 2 Sungai Miai ini memang sudah ramah disabilitas.
Hak TPS ramah bagi pemilih disabilitas harus diperhatikan, mulai dari akses menuju TPS.
"Tapi kita akan tunggu ketika ditanggal 27 November di TPS yang memang struktur jalannya tidak rata. Bagaimana KPPS membangunnya nanti," ujarnya.
Bawaslu Banjarmasin selalu mengawasi proses pembangunan dan struktur TPS sampai pada hari pelaksanaan pencoblosan.
Ketika itu, Ia menyampaikan bakal mengirim surat arahan tentang tata cara memasang TPS yang ramah penyandang disabilitas dan pemilih Banjarmasin.
"Karena memang di Banjarmasin tempatnya sempit, jadi ada hal kesulitan dalam membangun TPS dalam setiap daerah," ucapnya.
Kendala lainnya, ia menjelaskan bangunan TPS dan logistik Pilkada 2024 rentan mengalami rusak saat menghadapi musim hujan.
Bawaslu Banjarmasin menyarankan logistik Pilkada untuk dilindungi secara ekstra hingga selesai tahapan Pilkada 2024.
"Bagaimana logistik ketika diantar dan dikembalikan. Ada double plastik lah di kotak suaranya. Ketika kotak suara rusak ini menjadi perhatian khusus dan berpotensi pemungutan ulang," tekannya.
Ketua KPU Banjarmasin, Rusnailah menerangkan simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini mendekati kondisi nyata TPS saat hari pencoblosan 27 November 2024.
KPU Banjarmasin selalu memberikan arahan kepada PPK dan PPS dalam membangun TPS yang ramah bagi pemilih disabiltas.
"Akses jalan untuk menuju ke TPS diharapkan tidak naik turun, artinya jalan mendatar. Akses jalan tempat menunggu menuju ke bilik pemilih itu spacenya harus luas dan bisa dilewati oleh 2 orang minimal," tekannya.
Menurutnya seluruh kepentingan itu untuk memudahkan penyandang disabilitas yang tuna netra dan butuh bantuan orang.
Kemudian orang yang cacat fisik menggunakan kursi roda untuk menuju bilik suara Pilkada 2024.
"Peralatan tuna netra sendiri juga sudah ada untuk mereka menentukan pilihannya," katanya.
Diketahui, simulasi ini melibatkan sebanyak 509 pemilih yang terdaftar di DPT Pilkada Banjarmasin.