Nasional

Siang Hari, Tim Patroli Berhasil Menemukan 25 Titik Hotspot di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih dikepung si jago merah. Kebakaran hutan…

Featured-Image
Pantauan Helikopter BNPB titik hotspot di Kalsel. Foto-apahabar.com/Wahyu

bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih dikepung si jago merah. Kebakaran hutan dan lahan masih membayang-bayangi Bumi Lambung Mangkurat.

Terbukti, meminjam data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel per 29 Agustus 2019, jumlah hutan dan lahan yang terbakar mencapai 1.928,33 hektar.

Terbagi di seluruh kabupaten dan kota se-Kasel. Namun, wilayah lahan terbakar lebih masif dibandingkan hutan.

Kebakaran lahan di Kalsel, masih didominasi Kabupaten Tanah Laut sekitar 367,78 hektar. Disusul, Tapin seluas 332,66 hektar.

Banjarbaru dan Banjar berada diurutan ketiga dan keempat. Masing-masing memiliki luasan lahan terbakar sekitar 204,87 hektar dan 201,35 hektar.

“Sisanya seperti Balangan, HSS, HST, Tanah Bumbu, Kotabaru dan kabupaten lainnya,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin kepada bakabar.com, Minggu (1/9) siang.

Berdasarkan pantauan bakabar.com di lapangan menggunakan Helikopter BNPB yang diterbangkan Kapten Farris Ican, siang tadi, sekira 25 titik hotspot api masih berkobar di beberapa daerah di Kalsel.

Di antaranya, sekitar Lianganggang, Banjarbaru. Lalu, Cempaka dan Astambul, Banjar.

Selanjutnya Panyipatan, Jorong dan Kintap, Tanah Laut. Bahkan, hingga merambah ke Tanah Bumbu.

Khusus di daerah Banjarbaru dan Tanah Laut, lahan terbakar jauh lebih luas dibandingkan hutan. Rata-rata lahan yang sudah tak terpakai. Bahkan, hanya sisa jerami di persawahan.

Namun, tak sedikit kobaran api melalap buah padi milik petani. Tak hanya sampai di situ, api pun seakan merambah ke permukiman. Alhasil, sebagai masyarakat berupaya memadamkan api secara swadaya.

Sedangkan di daerah kabupaten Banjar, api terlihat membakar lahan petani. Api juga seakan mengancam ribuan hektar konsesi perkebunan kelapa sawit.

Meskipun, Helikopter Bombing milik BNPB itu berjibaku menjinakkan si jago merah di atas langit Bumi Antasari, api pun tak mudah padam.

Mengingat, sebagian lahan terbakar merupakan kawasan hidrologis gambut. Sehingga, setiap upaya pemadaman senantiasa menyisakan kepulan asap yang luar biasa.

Baca Juga: Karhutla di Balangan, Regu Avatar Dikerahkan

Baca Juga: Per Agustus 2019, Intensitas Kebakaran di Banjarmasin Meningkat 3 Kali Lipat

Baca Juga: Jarak Pandang Bandara Turun Jadi 2,5 Km

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner