Siang Hari, BMKG Sebut Suhu Panas di Kalsel Capai 35,6 Derajat Celsius

bakabar.com, BANJARBARU - Suhu panas di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada siang hari sangat menyengat dalam sepekan ke belakang.

Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu udara di Kalsel menyentuh angka 35,6 derajat celsius.

Prakirawan BMKG Stamet Syamsudin Noor, Fitma S Arghani menyebut, bulan ini tercatat paling tinggi suhu panas di Banua.

"Kemarin, tercatat suhu panas di Kalsel mencapai 35,6 dearajat celsius " ujar Fitma, Sabtu (13/5).

Kondisi cuaca yang sangat panas ini merupakan pertanda sedang memasuki musim kemarau. Dan ini diperkirakan akan terjadi hingga Juli atau Agustus.

"Jadi Juni atau Agustus itulah diperkirakan puncak musim kemarau wilayah Kalsel," katanya.

Menurut Fitma, peningkatan suhu udara ini secara otomatis juga berdampak pada peningkatan indeks ultra violet atau UV di setiap hari.

Sayangnya, saat ini di kantor Stamet Syamsudin Noor masih belum melakukan pengamatan langsung terkait angka peningkatan indeks UV di wilayah Kalsel.

"Saat ini masih dipegang oleh BMKG pusat yang biasa mengeluarkan prakiraan indeks sinar UV," akunya.

Namun yang jelas kata dia, dampak peningkatan suhu dan indeks UV ini akan terasa jelas oleh manusia.

Biasanya terkait masalah kulit, misalnya kulit jadi gosong atau terasa terbakar, sehingga timbul flek hitam dan sebagainya.

Untuk lingkungan, kondisi panas menyengat ini kemungkinan besar akan meningkatnya potensi kebakaran lahan.

Sehingga pihaknya meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan.

Bukan tanpa alasan, hal itu diungkapkannya lantaran saat ini pihaknya sudah mencatat empat potensi titik api atau hotspot di wilayah Kalsel.

Keempat hotspot ini ada di tiga kabupaten, yakni Tapun, Hulu Sungai Selatan dan Tabalong.