Kalsel

Seusai Lakukan Pengawalan, Siap-siap Aparat Keamanan di Kalsel Disuntik Vaksin Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – Teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Selatan, dipastikan sesuai urutan. Setelah tenaga kesehatan,…

Featured-Image
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto, menjelaskan teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Foto: apahabar.com/Muhammad Syahbani

bakabar.com, BANJARMASIN – Teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Selatan, dipastikan sesuai urutan. Setelah tenaga kesehatan, penerima berikutnya adalah aparat keamanan.

Dalam kawalan ketat petugas keamanan, sebanyak 25.000 dosis vaksin Sinovac tiba di Kalsel, Selasa (5/1). Selanjutnya vaksin itu disimpan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kalsel di Banjarbaru.

25.000 vaksin itu merupakan pengiriman tahap pertama dari total 54.000 dosis yang didistribusikan ke Kalsel.

Sesuai teknis pelaksanaan dari Kementerian Kesehatan, vaksinasi diutamakan untuk tenaga kesehatan di seluruh 13 kabupaten/kota di Kalsel.
Selanjutnya penerima vaksinasi adalah aparat keamanan, baik TNI maupun Polri di semua jajaran.

“Sesuai aturan pusat, penerima vaksinasi pertama adalah tenaga kesehatan. Selanjutnya baru kami (Polri atau TNI),” tegas Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto, Rabu (6/1).

“Alasannya Polri dan TNI merupakan garda terdepan yang terkoneksi langsung dengan masyarakat, sehingga harus diproteksi dulu,” sambungnya.

Meski begitu, Rikwanto belum merinci kuota dosis yang disediakan untuk memvaksinasi aparat keamanan, “Jumlah masih dihitung-hitung,” tukasnya.

Selain mengamankan kedatangan dari Jakarta, pendistribusian vaksin ke semua kabupaten/kota di Kalsel juga dikawal ketat.

“Tugas polisi adalah mengawal dari pesawat hingga tempat penyimpanan, kemudian diarahkan lagi ke rumah sakit di kabupaten dan Puskesmas, sampai proses penyuntikan,” beber Rikwanto.

Untuk sementara sedikitnya 102 personel Brimob Polda Kalsel yang dikerahkan untuk pengamanan vaksin ini. Jumlah itu bisa ditingkatkan, seiring penambahan jumlah dosis vaksin yang dikirim.

“Jumlah personel relatif. Kalau banyak yang datang, berarti personel ditambah. Demikian pula sebaliknya. Tergantung kiriman dari Jakarata,” tandas Rikwanto.



Komentar
Banner
Banner