bakabar.com, BANJARMASIN – Setahun sudah KH Ahmad Zuhdiannoor bin KH Muhammad tutup usia.
Ulama kharismatik tersebut wafat pada Sabtu 9 Ramadan 1441 H, setelah dirawat di RS Medistra Jakarta.
Kepergian ulama yang dikenal dengan panggilan Guru Zuhdi tersebut hingga kini masih menyisakan duka yang mendalam.
Meski begitu, pesan dan petuah yang disampaikan masih terus terngiang di hati dan benak masyarakat Kalimantan Selatan.
Ketua YNS Centre, Yuni Abdi Nur Sulaiman, mengenang kembali salah satu ulama yang selalu dicintai dan dihormati tersebut.
Bukan hanya oleh para jemaahnya, namun juga seluruh masyarakat Kalimantan Selatan.
Selain menjadi guru spiritual dan panutan, Guru Zuhdi juga sering pula dimintai pendapatnya mengenai hal-ihwal keagamaan maupun problematika kemasyarakatan.
“Begitu banyak jasa Almarhum Guru Zuhdi dalam mengajarkan kita dan membimbing kita semua,” kata Yuni Abdi Nur Sulaiman, sembari menghaturkan doa untuk almarhum.
Haji Iyun sapaan akrabnya menjelaskan dirinya sangat merasa kehilangan dengan sosok yang dikenal dengan tutur katanya yang khas tersebut.
Pasalnya, ia mengaku memiliki kedekatan emosional yang luar biasa, sehingga banyak kenangan bersama beliau yang tidak bisa dilupakan.
“Beliau merupakan sosok orang tua kita, pembimbing, sekaligus guru kita yang sangat luar biasa. Jadi sangat banyak kenangan dari beliau yang tidak bisa dilupakan,” ucap Haji Iyun.
Pelaksanaan program YN’S Center di hari ke-8 yang digelar hari ini, Selasa (20/4) sekaligus sebagai momentum peringatan haul Guru Zuhdi. Dihadiri majelis dari kecamatan Banjarmasin Selatan, rangkaian acara diawali dengan memanfaatkan doa haul untuk Almarhum Guru Zuhdi.
“Alhamdulillah, tadi sebelum berbuka puasa bersama, kita sudah mengadakan doa Haul,” pungkasnya.