Tak Berkategori

Setahun Corona, Belasan Nakes di Banjarmasin Gugur Tangani Pandemi

apahabar.com, BANJARMASIN – Tepat 2 Maret setahun yang lalu, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Kota…

Featured-Image

bakabar.com, BANJARMASIN – Tepat 2 Maret setahun yang lalu, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Kota Banjarmasin diumumkan.

Secepat kilat, virus berukuran 0,1 mikron menyebar secara luas di dunia. Di Kalsel, pasien pertama Covid-19 kebetulan berasal dari Banjarmasin. Pasien itu diberi kode Ulin-1. Dia adalah Yunan Helmi. Pria 46 tahun yang menggeluti jabatan Asisten Pelatih PS Barito Putera itu terpapar Covid-19 usai bepergian ke luar daerah.

Medio Maret 2020, jumlah penderita Covid-19 masih bisa dihitung jari. Namun per 15 Maret ini, tercatat sudah 24509 orang di penjuru Kalsel terjangkit.

Sementara pasien yang menjalani perawatan berjumlah 2.180 orang, 777 meninggal dunia, dan berhasil sembuh 21.552 orang.

Di balik banyaknya korban yang meninggal tidak sedikit di antaranya adalah tenaga kesehatan (nakes).Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin mencatat sudah sebanyak 15 nakes tutup usia. Untuk yang bekerja di Dinkes hanya satu orang. Dia bernama Jailani. Posisinya sebagai tenaga supplier.

"Kalau kita hitung jumlahnya hampir 15 orang meninggal dunia yang berdomisili di Banjarmasin," ujar Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi.

Ultah Corona, Bisnis Perhotelan di Banjarmasin Naik-Turun Digoyang Pandemi

Nakes yang wafat tidak hanya bekerja di Dinkes Banjarmasin. Nakes yang beraktifitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin dan Ansari Saleh pun juga bertumbangan digebuk pagebluk. Rinciannya terdiri dari doktor, perawat, bidang dan pekerja supplier seperti Jailani.

“Itu adalah risiko pekerjaan kalau mereka gugur suatu kemuliaan," ucapnya.

Karenanya, Machli mengimbau nakes yang saat ini masih bertahan untuk tetap semangat dalam bekerja. Perketat penggunaan alat pelindung diri (APD).

"Kalau APD ya sendiri lengkap, otomatis akan melindungi orang lain. Maka yakinlah tidak ada korban untuk Nakes," pungkasnya.

Ikatan Doktor Indonesia (IDI) mencatat sudah terdapat lima doktor yang wafat selama pandemi. Kelima doktor itu meninggal dunia dalam kurun waktu setahun.

"Satu di RS Islam, RS Damanhuri Barabai, praktik Swasta dan dua dari RSUD Ulin Banjarmasin," ucap Ketua IDI Kalsel, Dr M Rudiansyah.

Sama seperti mayoritas warga pada umumnya, Rudiansyah berharap pandemi Covid-19 segera berlalu seiring mulai gencarnya pemerintah melakukan vaksinasi terhadap warganya.

Ultah Corona di Banjarmasin: Pasien Positif Pertama Puji Syukur Kesembuhan



Komentar
Banner
Banner