bakabar.com, BANJARBARU – Pemprov Kalsel mencari investor untuk menyokong pembiayaan dalam pembangunan rel kereta api menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor.
“Untuk membangun kereta bandara kita akan mencari investor swasta,” ucap Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira, Senin (26/4).
Fajar bilang, untuk mengundang para investor, pihaknya akan melakukan kajian kereta bandara.
“Nanti, mereka yang membangun. Pemerintah hanya menyiapkan lahannya,” tambahnya.
Besarnya investasi yang diperlukan untuk membangun transportasi kereta api, membuat Pemprov Kalsel memilih untuk menggarapnya secara bertahap.
Rute arah Bandara Syamsudin Noor lah yang dibangun lebih dahulu. “Nilai investasi kereta api ini Rp 24 triliun, ini cukup mahal. Jadi kita dahulukan kereta bandara,” imbuhnya.
Selain itu, pendahuluan rute ke bandara juga berdasar ingin melihat peluang ke depannya. Kawasan bandara diprediksi menjadi pusat perekonomian baru, sehingga lalu lintas di sekitarnya kemungkinan semakin padat.
“Kami memikirkan program jangka panjangnya. Sekarang memang jalan ke bandara masih belum padat, tapi 10 tahun ke depan kita tidak tahu. Kemungkinan akan macet apabila hanya mengandalkan alat transportasi di jalan,” ujarnya tadi.
Arus penumpang dan barang dari bandara ke depan, juga diprediksi semakin meningkat. Sehingga memerlukan kereta api sebagai moda transportasi tambahan.
“Kalau tidak dirancang sekarang, khawatirnya sama seperti di Jakarta. Ketika sudah macet, baru berfikir kereta bandara. Kita tidak menginginkan demikian, kita harus berfikir lebih maju ke depan,” katanya.
Sementara, Peneliti Balitbangda Kalsel, Arif Anwar menyebut, sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, terlebih dahulu pihaknya menyusun tim pengkaji, dan menggelar workshop serta seminar proposal.