bakabar.com, TANJUNG – Seribu lebih buruh di Kabupaten Tabalong menggelar aksi damai memeringati Hari Buruh Internasional atau Mayday sepanjang Rabu siang (18/5).
Ribuan buruh tersebut gabungan dari PUK SP KEP PT SIS ADMO, PUK SP KEP BUMA, PUK SP KEP CBML, dan PUK SP KEP KNP.
Pada aksi tersebut dihadiri Ketua Perwakilan Daerah KSPI Kalsel, Yoen Indharto, Ketua DPC SP KEP Kabupaten Tabalong, Sahrul.
Para buruh menyampaikan 19 tuntutan kepada Ketua DPRD Tabalong, 17 tuntutan secara nasional dan 2 tuntutan lokal.
Di antara tuntutan nasional yaitu menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020.
Kemudian menuntut penghapusan outsourcing,meminta pemerintah menurunkan harga bahan pokok.
Untuk tuntutan lokal yang disampaikan yaitu meminta perusahaan tempat mereka bekerja untuk membagikan windfall atau spesial bonus khusus bagi karyawan yang bekerja di wilayah operasional Adaro Indonesia dan karyawan supaya bisa mencairkan Simponi BNI (DPLK) serta iuran yang belum disetor agar disetorkan kembali.
Saat ini Simponi BNI (DPLK) semua karyawan memang belum disetorkan oleh pihak perusahaan melalui bank BNI
Ketua PUK SP KEP SIS ADMO, Muhammad Riyadi meminta pembagian spesial bonus yang tersebar dilakukan secara merata baik di PT SIS maupun Adaro.
“Selama ini pembagiannya tidak merata, jadi nanti kami meminta manajemen PT Adaro Indonesia untuk penjelasan bagaimana sih sebenarnya bonus tersebut,” ucapnya.
Kata Yadi, siapa tau pemilik perusahaan ingin membagikan spesial bonus itu kepada semua karyawan di bawah kuasa pertambangan hanya saja belum kesampaian.
“Harapannya semua karyawan menerima bonus tersebut, untuk itulah kami meminta dewan untuk memanggil manajemen perusahaan untuk meminta kejelasannya,” pungkas Yadi.
Sementara itu, Ketua Perwakilan Daerah KSPI Kalsel, Yoen Indharto, mengatakan dirinya hadir di sini dalam rangka Mayday Fiesta 2022.
“Di seluruh Indonesia kita bergerak menyampaikan 17 tuntutan nasional yang kita minta didukung seluruh wakil-wakil rakyat se-Indonesia, bahwa tidak hanya memperjuangkan kepentingan buruh tapi juga untuk seluruh kepentingan rakyat,” jelasnya.
Kata Yoen, pihaknya akan terus berjuang menggagalkan UU ‘Sapu Jagat’ Cipta Kerja.“Itu akan kita kawal terus, buruh sebagai garda terdepan untuk menggagalkan Undang-Undang Omnibus Law, UU Cipta Kerja ini agar dibatalkan di Indonesia karena semua elemen-elemen kehidupan akan bermuara pada kesengsaraan,” terangnya.
“Mari kita berjuang bersama-sama, karena buruh Indonesia tidak mau menjadi penonton di negaranya sendiri yang super kaya raya ini,” imbuh Yoen.
Yoen meminta jangan ada lagi persekongkolan antara penguasa dengan pengusaha-pengusaha di Indonesia.
“Mau tidak mau, kami minta kepada DPRD dalam hal ini DPRD Kabupaten Tabalong untuk mendukung gerakan kaum buruh,” tegasnya.
Menurut Yoen, DPRD Tabalong berjanji akan mendukung dan bukan hanya sekadar mendukung saja. Dalam demo, Ketua DPRD Tabalong sempat memberikan pernyataan siap mendukung tuntutan dan menyampaikan ke DPR RI dengan pengawalan para buruh.
“Kalau itu tidak dikawal kita tidak tahu, bahwa pernyataan ini diserahkan atau tidak, harus ada perwakilan serikat kerja utamanya SP KEP Tabalong, dua atau tiga orang menyaksikan DPRD Tabalong menyerahkan itu ke DPR RI,” pungkas Yoen Indharto.
Sementara pada aksi tersebut, Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin diminta para buruh untuk naik ke mobil komando mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Riza, mengucapkan selamat hari raya Idulfitri 1433 Hijriyah. Dirinya juga berterima kasih kepada para buruh yang tertib dalam melakukan aksi damai.
“Saya sangat berterima kasih kepada kawan-kawan semuanya yang sudah tertib dalam pelaksanaan kegiatan ini, baik dari perjalanan ke kantor DPRD Tabalong maupun saat menyampaikan orasi dan tuntutan,” katanya.
Kata Riza, sebagaimana yang disampaikan pimpinan aksi, buruh tidak pernah cacat untuk menjaga situasi keamanan ketertiban selama pelaksanaan kegiatan.
“Tolong tetap jaga hal tersebut, kami bersama TNI, pihak Kepolisian Balangan, Kompi, Brimob serta Satpol-PP dan Dishub siap mengawal aksi ini,” ucapnya disambut riuh tepuk tangan para buruh.
Ketua DPRD Tabalong H Mustafa juga ikut naik ke mobil komando para buruh. Ia pun siap menyambut perwakilan buruh untuk berdialog dengan dirinya dan perangkat di komisi satu, dua dan tiga.
“Silakan perwakilan menyerahkan tuntutan saat di ruang rapat DPRD nanti, kami izinkan 10 orang masuk ke ruangan menyampaikan tuntutannya, dan tuntutan itu nanti saya teruskan ke Jakarta,” janjinya.