bakabar.com, BANJARMASIN – Jumlah penderita Covid-19 di Banjarmasin terus melonjak. Pemkot pun mesti memutar otak.
Biasanya, cara paling umum guna mendeteksi virus asal Wuhan itu, yakni rapid test.
Namun tingkat akurasi tes cepat itu dianggap banyak pihak kurang ampuh.
Warga yang reaktif saat rapid tes sesungguhnya belum tentu positif Covid-19.
Perlu pemeriksaan lanjutan. Yakni, menggunakan sampel lendir dari tenggorokan atau swab tes. Karenanya, Pemkot Banjarmasin memerlukan fasilitas polymerase chain reaction (RT-PCR).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi mengakui pengadaan RT-PCR di laboratorium sangat mahal.
Saking mahalnya, Pemkot Banjarmasin mengusulkan pembuatannya ke Pemprov Kalsel melalui Dinkes.
Sebab banyak peralatan PCR yang diperlukan dalam satu laboratorium.
"Kita usulkan, dan Pemprov Kalsel sedang berupaya hal itu sambil hitung-hitung anggaran," ujarnya.
Dari 13 kabupaten/kota,Kalsel hanya mempunyai satu laboratorium RT-PCR. Lokasinya di Banjarbaru.
Setiap daerah yang ingin uji test spesimen tertumpuk di sana.
Termasuk hasil rapid tes puluhan ASN di Pemkot Banjarmasin, dan warga di Pasar Lima Banjarmasin, baru tadi.
"Dari 13 kabupaten/kota hanya satu wadahnya RT PCR di Banjarbaru. Maka kita mengusulkan ke Pemprov Kalsel agar di Banjarmasin diadakan laboratorium RT-PCR," ujar Machli.
Lokasi laboratorium yang diusulkan untuk RT-PCR berada di Sasana Santi. Lokasi tersebut milik Pemprov Kalsel.
"Karena lokasi itu milik Provinsi jadi kita usulkan. Diusahakan secepatnya di Banjarmasin punya RT-PCR sendiri," pungkasnya.
Selain swab tes, lab RT-PCR juga bisa mendeteksi materi genetik virus lewat RNA. Hasil bisa cepat keluar. Bahkan dalam hitungan jam.
Cukup akurat karena di pengujian laboratorium biosafety level 2.
104 Kasus
Kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan terus melonjak. Per Jumat 15 Mei, angkanya mencapai 321 kasus positif.
Lebih jauh, Banjarmasin daerah penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di Kalsel. Dari 321 kasus tadi, 104 di antaranya berasal dari Banjarmasin.
Artinya, dalam sehari ibu kota Kalsel itu bisa melahirkan rerata 10 kasus Covid-19 baru.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah
CATATAN REDAKSI: Artikel ini semata untuk mewaspadai penyebaran informasi yang belum tentu benar di tengah wabah Covid-19. Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang mendalam soal virus corona Covid-19, silakan hubungi Hotline Dinas Kesehatan Kalsel 082157718672 atau ke nomor 082157718673.