Kalsel

Sempat Jadi Daya Tarik, Begini Nasib Buaya di Taman Jahri Saleh Sekarang

apahabar.com, BANJARMASIN – Sempat menjadi daya tarik pengunjung, anak buaya di Taman Satwa Jahri Saleh Banjarmasin,…

Featured-Image
Anak Buaya di Taman Jahri Saleh, Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Sempat menjadi daya tarik pengunjung, anak buaya di Taman Satwa Jahri Saleh Banjarmasin, kini menghirup "udara bebas".Dia dikeluarkan dari styrofoam yang semula ditempatinya.

Tepat hari kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia Sabtu (17/8) lalu, petugas Taman Satwa Jahri Saleh Banjarmasin telah memutuskan memindah sebanyak 11 ekor anak buaya.

Mereka diangkat dari box styrofoam berukuran sedang ke sebuah kandang khusus atau pembesaran. Sehingga kondisinya pun bisa lebih leluasa dilihat para pengunjung.

“Iya begitulah perubahannya. Jika dulu enggak terlihat mungkin lucu. Sekarang sudah mulai ganas, karena itu memang nalurinya,” kata Kepala UPT Taman Satwa Jahri Saleh, Abdul Muiz.

Begitu juga ketika sedang makan, dia mengatakan anak buaya mulai memperlihatkan sikap buaya dewasa aslinya dengan memutar tubuh.Sehingga daging yang biasanya utuh meski sudah berukuran kecil, perlahan tercabik oleh giginya yang tajam.

“Kalau makan, kami kasih biasanya dua kali sehari yakni pagi dan sore. Ya berupa potongan daging yang telah diiris kecil gitu,” jelas Muiz.

Ia juga bersyukur, dari 17 ekor anakan buaya yang ditetaskan, 11 ekor masih bertahan hidup. Di usia mereka yang sudah mencapai 7 bulanan, panjang anakan buaya muara terbesar telah mencapai 65 sentimeter.

“Makanya, karena tadinya di styrofoam tidak muat lagi dan rencananya mau diserahkan ke BKSDA menghubungi BKSDA, sampai sekarang kami belum ada kabar,” jelasnya.

Muiz bersama beberapa petugas kemudian memutuskan untuk memindahkan 11 anak buaya tersebut ke sebuah kandang mini di taman satwa Jahri Saleh hingga nanti diambil pihak BKSDA.

“Ya sementara kami besarkan di sini dulu, sampai nanti pihak BKSDA datang. Insya Allah sampai ukurannya mencapai satu meter lebih, masih bisa. Karena dari pada dilepaskan ke kandang buaya dewasa, tentu akan habis dimakan induknya,” jelas Muiz.

Muiz juga berencana belajar dari kejadian sedikitnya anakan buaya yang terselamatkan karena telur-telur saat dierami indukannya terlanjur membusuk.

Ke depan, jika telur buaya telah menetas satu atau dua ekor, maka pihaknya akan segera mengevakuasi.

Baca Juga: Meski Berpotensi Hujan, Ancaman Karhutla Masih Membayangi Kalsel

Baca Juga: Hendak Pipis, Bocah 4 Tahun Tewas di Sungai Barito

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner