bakabar.com, SAMPIT - Rapat pembentukan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, yang difasilitasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kotim, Senin (16/12/2024), berlangsung cukup alot.
Sempat terjadi protes dari para peserta yang meminta pemilihan ketua di lakukan secara volting, bukan ditunjuk langsung.
Setelah mendapatkan masukan dari para peserta perwakilan yang hadir dari 17 Kecamatan, akhirnya disepakati pemilihan dilakukan secara volting, dengan catatan setiap kecamatan memilih salah satu perwakilannya yang ditunjuk sebagai calon ketua.
Setelah masing-masing perwakilan berembuk, akhirnya muncul 16 nama yang dimandatkan sebagai calon ketua, sedangkan satu suara lagi dari diwakili dari instansi terkait, karena dari Kecamatan Pulau Hanaut tidak ada memiliki perwakilan koperasi.
Rapat pembentukan Dekopinda Kabupaten Kotim ini dipimpin langsung Kepala Diskop, UKM, Perindag Kotim, Fahrujiansyah, didampingi oleh Ketua Dekopinda Kotamadya Palangka Raya, Jayani Simarmata.
Dari masing-masing perwakilan koperasi kecamatan yang ditunjuk, mereka kemudian diserahkan satu lembar kertas untuk menulis nama dua calon ketua yang dipilih.
asilnya Muhammad Abadi, perwakilan dari koperasi yang ada di Kecamatan Mentaya Hulu terpilih sebagai Ketua Dekopinda Kotim periode 2024-2029.
"Kita sangat berterima kasih dan kedepannya kita berharap agar Dekopinda ini memang benar-benar bisa memperhatikan koperasi yang ada di kabupaten Kotawaringin Timur. Dan kami pun juga meminta selalu mendapatkan bimbingan dari tingkat Provinsi dan Pusat dalam rangka untuk memajukan koperasi-koperasi di sini," kata Ketua Dekopinda Kotim terpilih, M Abadi.
Meski Pembentukan Dekopinda ini adalah yang pertama kali, namun Abadi meyakini jika semua tanggungjawab kepengurusan dijalankan secara sungguh-sungguh demi kepentingan masyarakat, maka semua bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Terkait program jangka pendek, untuk koperasi di Kotim ini kita akan koordinasi dengan pihak Dinas Koperasi dulu dan melihat koperasi yang sudah berkembang mungkin jangka pendeknya agar itu bisa kita contohkan untuk koperasi yang lainnya dan minta untuk melakukan pembinaan," jelas M Abadi.
Sementara berkaitan dengan tuntutan plasma yang belum terealisasi, Dekopinda akan menjalin sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Memang hampir beberapa persen yang belum terealisasi diri segi perkebunan, karena ada juga yang diganti dengan ekonomi produktif. Kita berharap agar di periode Bupati Kotim yang kedua ini bisa terealisasi semua, itu harapan kita," pungkasnya.