bakabar.com, BANJARBARU - Tinggal selangkah lagi, Geopark Meratus di Kalimantan Selatan akan mendapatkan pengakuan dunia.
Hal tersebut seiring kedatangan Hiroko Tarigoe dan Tran Tan Van yang merupakan tim asesor dari UNESCO ke Kalimantan Selatan, Jumat (12/7). Selama tiga hari kedepan, mereka melakukan evaluasi Meratus Aspiring UNESCO Global Geopark.
Geopark Meratus sendiri sangat diharapkan masuk dalam UNESCO Global. Terlebih banyak manfaat yang diperoleh, seandainya meratus mendapatkan pengakuan dari dunia.
Antara lain perlindungan warisan-warisan geologi, kenaekaragaman hayati dan budaya di Geopark Meratus. Ini secara langsung akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap isu lingkungan seperti perubahan iklim.
Manfaat berikutnya adalah berpotensi besar meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian warisan yang patut dijaga untuk generasi mendatang. Juga menjadi daya tarik geowisata untuk memberi dampak kepada perekonomian lokal.
"Meratus bukan hanya keindahan alam, tetapi juga sebagai kekayaan geologi dan budaya yang tidak ternilai," papar Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, Jumat (12/7).
“Evaluasi yang akan dilakukan UNESCO adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia betapa berharga warisan bumi Kalsel," tambahnya.
Meratus sebenarnya sudah menyandang status sebagai Geopark Nasional sejak 2018 silam. Dengan demikian, pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark adalah tantangan besar.
"Kedatangan tim asesor dari UNESCO adalah bagian dari penilaian untuk menentukan kelayakan Meratus menjadi UNESCO Global Geopark," sahut Hanifah Dwi Nirwana, Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus.
"Mereka akan mengunjungi 17 situs dari 54 situs dalam Geopark Meratus untuk menilai pengelolaan dari sisi geologi, biologi, hingga budaya. Tentu akan menjadi kebanggaan seandainya Meratus mendapat pengakuan dunia," tutupnya.