bakabar.com, BANJARBARU – Penghijauan pada areal seluas 90 hektare di kawasan perkantoran Pemprov Kalimantan Selatan terus digenjot.
Berawal pada Desember 2017 dengan nama Hutan Kota, kemudian melalui SK Gubernur diawal 2018 diubah menjadi Miniatur Hutan Hujan Tropika (MH2T).
“Di situ kita punya gagasan, memindah hutan seperti hutan yang ada di alam sana. Nah, di sinilah contoh miniaturnya,” ungkap Manager MH2T, Abdul Majid, kepada bakabar.com, belum lama ini.
Dari luasan 90 hektare tersebut, kemudian dibagi menjadi 4 blok. Blok pertama ditanami Tanaman Unggul Lokal (TUL) dan Rimba Campuran. Blok kedua khusus untuk Tanaman Ulin. Blok ketiga ditanami jenis Dipterokarpa. Terakhir di blok empat ditanami tanaman permanen seperti Mahoni, Sengon dan Jabon.
Untuk bibit, Majid mengatakan awalnya mereka membeli dari luar Kalsel. Namun, kini pihaknya sudah bisa memproduksi bibit sendiri melalui persemaian.
“Sebelumnya membeli bibit-bibit yang ada ini. Setelahnya kita produksi, lalu kita ambil dari bibit persemaian,” papar Majid.
Dua tahun pengembangan, dari 90 hektare yang ditargetkan baru 60 hektare yang terealisasi. Kendala saat ini yang mereka hadapi masih berkutat pada pembebasan lahan. Mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, bersumber dari APBD, setidaknya sudah menelan biaya hingga Rp 2 miliar.
“Di samping bibit, juga memerlukan pupuk kandang, pupuk NPK, kemudian peralatan dan segala upah (pekerja). Kemudian pipanisasi untuk menyiram tanaman, ini juga luar biasa dananya,” bebernya
Diciptakannya MH2T, kata Majid, bukan hanya menciptakan lingkungan yang mempengaruhi iklim mikro di Kalsel. Tetapi juga dapat menjadi sarana edukasi maupun hiburan bagi masyarakat.
“Kita bangun spot-spot menarik. Kita desain agar orang-orang tertarik berkunjung ke sini,” ungkapnya
Berada di kawasan perkantoran pemprov Kalsel, lokasi MH2T kata dia juga bisa digunakan untuk pertemuan/rapat terbuka. Saat ini, mereka tengah proses pengerjaan hamparan jalan yang nantinya akan dilengkapi dengan kursi dan podium.
“Di sini nanti mengadakan acara-acara rapat atau apapun. Secara alami di bawah pohon rindang, jadi tidak menggunakan lagi di dalam gedung.
Baca Juga:Miniatur Hutan Hujan Tropika Kalsel Siap Pukau Presiden Jokowi
Baca Juga:Mutasi di Polda Kalsel, Diresnarkoba hingga Kapolres Diganti
Reporter : Musnita Sari
Editor : Puja Mandela