bakabar.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno menepis isu perpecahan di Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkenaan dengan penentuan pendamping Prabowo Subianto.
Menurutnya saat ini gabungan partai politik pengusung bakal calon presiden Prabowo Subianto sementara fokus memutuskan bakal calon wakil presiden.
“Alhamdulillah saya bisa mengklarifikasinya bahwa hubungan di antar parpol di dalam KIM itu solid, baik, komunikasinya aktif, produktif,” kata Eddy saat ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (20/10).
Eddy mengatakan bahwa tidak ada dinamika internal maupun tarik-menarik kepentingan di antara anggota KIM yang terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Baca Juga: Relawan Bolone Mase Bocorkan Pembicaraan Prabowo Soal Gibran
“Jadi tidak ada yang namanya gontok-gontokan, tidak ada namanya tarik menarik kepentingan, tidak ada yang namanya dinamika di internal. Bahkan rumor yang mengatakan salah satu atau dua di antara anggota koalisi akan kemudian angkat kaki, tidak ada,” ujarnya.
Eddy mengungkapkan saat ini semua ketua umum parpol KIM, telah sepakat untuk bisa duduk bersama untu memutuskan siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto di kontestasi Pemilu 2024.
“Kami bekerja semuanya, all out untuk memenangkan pak Prabowo bersama bakal cawapresnya,” ujar Eddy.
Baca Juga: Disebut Masuk Kriteria Cawapres Prabowo, Gibran: Enggak Harus Saya
Eddy menyebutkan bahwa pertemuan antar ketua umum parpol pengusung bacapres Prabowo sempat tertunda karena Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan harus mendampingi Presiden Joko Widodo menjalankan tugas negara ke Tiongkok dan Arab Saudi.
“Alhamdulillah baru saja (sore ini) beliau (Zulkifli Hasan) mendarat di Jakarta dan saya kira nanti segera setelah ini akan ada kepastian kapan rapat para ketum itu akan dilaksanakan,” katanya.
Dia menegaskan bahwa agenda rapat terkait pembahasan penetapan bacawapres Prabowo akan dilakukan dalam waktu dekat. Menurutnya, rapat bersama para elite partai yang akan dipimpin langsung oleh Prabowo, juga membahas hal-hal teknis seperti penentuan waktu deklarasi hingga pendaftaran.
“Yang terakhir (mendaftar ke KPU RI), kan kalau dalam gamelan yang paling terakhir itu gongnya. Nah, yang jelas yang terakhir mendaftar Pak Prabowo ya itu lah gongnya nanti,” tukas Eddy.