bakabar.com, SIDOARJO - Kelurahan Sekardangan menjadi kampung terinovatif di sidoarjo, setelah memanfaatkan sampah untuk beberapa keperluan. Di antaranya dengan menjadikan sampah sebagai pembayaran iuran rutin warga.
Ketua RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan Sidoarjo, Edi Priyatno mengatakan, “Di kampung ini tidak lagi menggunakan uang untuk pembayaran sampah, namun dapat dilakukan dengan menyetorkan sampah terpilah seperti botol minuman, plastik, kertas dan kardus, dan lainnya.”
Kampung yang terletak di pusat Kota Sidoarjo ini juga menjadi percontohan bagi kampung lainnya, dan termasuk kampung terinovatif dalam program Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) tahun 2017-2018.
Baca juga :PN Jaksel Belum Pastikan Hakim Dan Panitera Yang Kena OTT
Edi menjelaskan, secara rumus kimia dibutuhkan waktu selama 200 hingga 1.000 tahun agar sampah plastik bisa terurai, juga sampah jenis pempers/popok membutuhkan 550 tahun untuk bisa terurai, dan sampah botol memerlukan waktu untuk terurai sekitar 450 tahun.
“Hal inilah yang menjadi fokus kami di kampung ini, sehingga menjadi perhatian seluruh warga dan masyarakat. Oleh karena itu, sampah yang ada di sekitar kampung kami pilah dan diolah dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Edi mengatakan, gerakan menjadikan Kampung Edukasi Sampah di wilayah Sekardangan diawali ketika kampung itu dinobatkan sebagai desa/kelurahan terinovatif pada SBH tahun 2017-2018.
Gerakan perubahan dalam masyarakat, kata dia, dilakukan bersama-sama dengan mengubah pola pikir masyarakat secara perlahan-lahan agar berperan aktif memperbaiki lingkungannya dari tempat-tempat yang kumuh menjadi tempat yang bersih, hijau, sehat dan asri.
Baca juga :Tiga Penyu Mati Di Pulau Pari Akibat Sampah
Sumber: Antara
Editor: Muhammad Bulkini