Kalsel

Sehari Jelang Penutupan, Pendaftar BLT UMKM di Batola Capai 5.000 Orang

apahabar.com, MARABAHAN – Sehari menjelang penutupan, sekitar 5.000 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di…

Featured-Image
Sejumlah pelaku UMKM di Barito Kuala mendaftarkan diri untuk memperoleh BLT UMKM di Kantor Diskoperindag Batola, Kamis (22/10). Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Sehari menjelang penutupan, sekitar 5.000 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Barito Kuala (Batola) mendaftarkan diri untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II.

Dibandingkan tahap pertama yang dimulai 25 Agustus hingga 2 September 2020, jumlah peminat BLT UMKM tahap II meningkat.

Kalau sebelumnya hanya sekitar 4.000, sekarang sudah lebih dari 5.000 orang, Kamis (22/10). Jumlah tersebut berpotensi bertambah, mengingat pendaftaran tersisa satu hari lagi.

“Peningkatan ini tampaknya disebabkan cerita pelaku UMKM yang berhasil mendapatkan bantuan senilai Rp2,4 juta,” papar H Irwan Noor, Kabid Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Batola.

Kendati meningkat drastis, proses pendaftaran tidak sempat menimbulkan kericuhan seperti yang terjadi di daerah lain.

“Kami membuka pelayanan di dua tempat. Selain Kantor Diskoperindag di Marabahan, pendaftaran juga dapat dilakukan di Rumah UMKM Pasar Induk Handil Bakti,” jelas Irwan.

“Guna menghindari kerumunan, masyarakat mengumpul berkas terlebih dahulu untuk verifikasi awal. Baru kemudian nama-nama mereka diumumkan melalui pengeras suara,” sambungnya.

Berkas yang dikumpulkan adalah formulir keragaan UKM, fotokopi KTP dan surat keterangan usaha dari desa/kelurahan, serta foto kegiatan usaha.

Sementara syarat lainnya tidak berbeda dengan BLT UMKM tahap pertama. Di antaranya bukan PNS atau anggota TNI/Polri.

Kemudian tidak sedang menerima kredit bantuan dari perbankan atau sejenisnya, serta saldo di rekening bank tidak melebihi Rp2 juta.

Semua data terkumpul diteruskan ke Dinas Koperasi UKM Kalsel, selanjutnya diverifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sebelum dikirim ke Kementerian Koperasi dan UKM.

“Setiap data yang dimasukkan harus dicek berulang-ulang. Sekalipun keliru satu angka, tetap saja menjadi kesalahan fatal,” tegas Irwan.

Diperkirakan dana tersebut ditransfer akhir November 2020. Pelaku UMKM yang ditetapkan sebagai penerima, mendapatkan notifikasi SMS dari Bank BRI.

Sementara untuk pengecekan, BRI menyediakan jalur khusus yang dapat diakses melalui https://eform.bri.co.id/bpum. Hanya dibutuhkan nomor KTP dan NIK untuk masuk laman ini.

“Saya berharap bisa mendapatkan BLT UMKM, karena sebelumnya belum pernah memperoleh bantuan apapun,” cetus Miyati, pengrajin kerupuk di Kelurahan Lepasan.

“Alhamdulillah proses pendaftaran lancar, karena semua berkas sudah tersedia. Mudahan nanti saya juga bisa mendapatkan bantuan,” tandasnya.

Komentar
Banner
Banner