bakabar.com, BANJARMASIN – Vivi (40) tak dapat menutupi rasa harunya saat membagikan lika-liku panjang hidupnya hingga berhasil memiliki momongan.
Kisah itu dibagikannya saat menghadiri acara bedah buku ‘Mimpi yang Sempurna’ di Hotel Best Western Banjarmasin, Minggu 16 Februari 2020.
Setelah 13 tahun lamanya membina rumah tangga, Vivi yang merupakan warga Banjarmasin itu tak kunjung dianugerahi buah hati. Segala macam doa dan ikhtiar atau usaha sudah dilakukan. Vivi hampir putus asa.
Hingga ketika salah satu kerabatnya menganjurkan untuk mengikuti program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung oleh Dr Aucky Hinting, SpAnd (K), PhD dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina Surabaya.
“Saya masih bekerja saat itu dan memutuskan untuk resign agar bisa ikut program,” katanya sembari menahan air mata bahagia yang hampir membasahi pipinya.
Setelah mengurus pengunduran diri dari tempat bekerja, Vivi bersama suami kemudian bertolak ke Surabaya untuk mengikuti program bayi tabung.
Menetap selama 2,5 bulan dan mengikuti program di klinik Ferina Surabaya, Vivi akhirnya bisa mengandung anak.
Dengan keberhasilan itu, Vivi mengaku sangat senang dan bahagia setelah penantian panjang yang berbuah manis untuk diri dan suaminya. Kini anak Vivi berjenis kelamin laki-laki telah berumur 1,7 bulan dan tumbuh dengan sangat sehat.
Ada pula Rini, yang juga menanti begitu lama untuk memiliki buah hati. Setelah 12 tahun menanti dan mencoba berbagai macam pengobatan, warga Banjarbaru itu belum juga diberi amanah untuk memiliki anak.
Hingga kemudian Rini berkonsultasi saat Dr Aucky Hinting, SpAnd (K), PhD datang ke Kota Banjarmasin. “Kebetulan saat itu beliau ada acara di sini, jadi kita datang. Kalau ke Surabaya kan lumayan jauh,” bebernya.
Dan akhirnya Rini berhasil memiliki momongan setelah ikut program bayi tabung. “Tahun ke 13 kita ikut program dan alhamdulillah berhasil,” ujarnya.
Kisah serupa juga datang dari Bayu Indra Sukmana. Pria yang berprofesi sebagai dokter gigi di Kota Banjarmasin ini sempat gelisah setelah 2 tahun lamanya menikah, namun tak juga mendapat anak. “Saat itu saya sangat risau, sebanarnya di tahun pertama juga sudah risau,” akunya.
Diceritakannya, setelah mendapat informasi dari teman sesama dokter, Bayu kemudian mencoba ikut program bayi tabung dengan Dr Aucky. “Saat itu saya dikabari tentang adanya program ini, namun teman yang mengabari juga agak ragu menyampaikannya. Namun saya mengatakan tidak apa-apa dan tetap mencoba,” ceritanya.
Kata dia, saat itu di bulan Februari tahun 2013, percobaan pertama menemui jalan buntu, program tersebut gagal.
Tetapi Bayu tidak menyerah, program tersebut kembali ia coba di tahun yang sama dan beruntungnya berhasil. Anak pertamanya kini telah berusia 5 tahun dan tumbuh dengan sangat sehat.
Merasa berhasil, Bayu pun kembali mencoba program tersebut di tahun 2019 dan betapa bersyukurnya dirinya setelah program tersebut kembali sukses. Bahkan di kehamilan kedua ini, istri tercintanya mengandung anak kembar.
Sementara itu, Dr Aucky Hinting, SpAnd (K), PhD sendiri mengatakan bahwa ia telah membantu ribuan pasiennya untuk memiliki ‘Mimpi yang Sempurna’.
“Anak itu kan mimpi yang sempurna, maka saya membantu mewujudkan,” tuturnya.
Sejak pertama melakukan praktek bayi tabung di tahun 1986, Aucky menjamin kemungkinan pasien untuk hamil sebesar 40 persen. Namun, kata dia, hingga saat ini persentase kehamilan pasien yang ditanganinya adalah 50-54 persen. “Dari sekitar 15.000 pasien yang kita tangani, sudah ada 6.000 pasien yang berhasil,”
“Semakin muda usia pasien, maka semakin besar kemungkinan berhasilnya,” lanjutnya.
Dalam buku ‘Mimpi yang Sempurna’ sendiri merupakan buku yang ditulis berdasarkan pengalaman-pengalaman para pasien yang berhasil memiliki buah hati setelah ikut program dari Dr Aucky.
Baca Juga: Buku 'Mimpi yang Sempurna', Kisah Pasutri Punya Anak Lewat Bayi Tabung
Baca Juga:Bayi Tabung Kebal dari Penyakit, Mitos atau Fakta?
Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Syarif