Kalsel

Sebelum Damai dengan Julak Larau, Rizwan Mimpi Bersua Sang Ayah Anang Ardiansyah

apahabar.com, BANJARMASIN – Rizwan Irfani putra mendiang Anang Ardiansyah akhirnya berdamai dengan Mukhlis Maman alias Julak…

Featured-Image
Rizwan Irfani dan Mukhlis Maman alias Julak Larau berjabat tangan sebagai tanda perdamaian setelah konflik yang terjadi sebelumnya. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Rizwan Irfani putra mendiang Anang Ardiansyah akhirnya berdamai dengan Mukhlis Maman alias Julak Larau.

Mereka sebelumnya sempat berkonflik gara-gara komentar Julak Larau di Facebook dinilai Rizwan telah menyinggung perasaannya beserta keluarga.

Rizwan sempat menanggapi serius permasalahan ini. Sampai-sampai surat somasi alias peringatan dilayangkan ke Julak Larau.

Sebelum berdamai, ada cerita menarik yang dialami Rizwan.

Ia mengaku, mimpi bertemu sang ayah, mendiang Anang Ardiansyah di Minggu (22/11) malam.

Dalam mimpi itu, Rizwan melihat wajah sang Maestro Lagu Banjar tampak merengut. Tanda tak suka.

Rizwan mengartikan sang Maestro tak menyukai adanya konflik yang terjadi. Dari situ lah ia memutuskan untuk menyudahi permasalahannya dengan Julak Larau.

“Aku dimimpi ayahku malam Senin. Sidin (ia) merengut. Dalam hatiku sudahi saja, nggak perlu diperpanjang. Nggak ada hasilnya juga,” ujarnya.

Di pagi harinya, Senin (23/11) hatinya bergejolak ingin ke UPT Taman Budaya Kalsel, di Jalan Hasan Basri Kayutangi.

Ia pun memutuskan untuk menemui Kepala UPT Taman Budaya, Suryanti untuk bisa mempertemukannya dengan Julak Larau guna mediasi.

“Bu Yanti mencoba menghubungi Julak. Dan tidak lama beliau datang,” ucap Rizwan.

Tanpa ada sepatah katapun, tiba-tiba saja dia orang yang tengah berkonflik itu saling berpelukan. Dan memohon maaf satu sama lain.

“Saya datang karena menghormati Julak sebagai orang tua. Ternyata Julak pun sama. Beliau rupanya menunggu saya,” bebernya.

Hingga akhirnya perdamaian pun terjadi. Dan Rizwan secara resmi mencabut somasi yang sebelumnya ia layangkan.

“Somasi sudah saya cabut secara resmi. Kami sama-sama meminta maaf. Julak pun mengakui khilafah karena emosi sesaat,” tukasnya.

Sementara Julak Larau mengatakan, apa yang telah terjadi hanya suatu khilafan. Dan ia tak mempermasalahkan apa yang sudah dilakukan Rizwan kepada dirinya.

"Rizwan juga bagian dari keluarga saya. Masya, kita berkeluarga berantem. Sebenarnya saya menunggu waktu yang tepat untuk bertemu. Saya juga meminta maaf kepada Rizwan, semuanya karena kekhilafan dan emosi sesaat," imbuhnya.



Komentar
Banner
Banner