Kalsel

Save Meratus, Gepak Yakin Bupati HST Hebat dan Bijaksana

apahabar.com, BARABAI – Tanpa orasi dan yel-yel, puluhan pengunjuk rasa mendatangi kantor Bupati Hulu Sungai Tengah…

Featured-Image
Puluhan orang yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) berdemontrasi di depan kantor Bupati HST, Senin pagi. Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

bakabar.com, BARABAI – Tanpa orasi dan yel-yel, puluhan pengunjuk rasa mendatangi kantor Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Senin (29/7) pagi. Mereka mengatasnamakan diri Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) Barabai.

Aksi damai digelar sekaligus mempertanyakan program kerja dan sejumlah kebijakan yang diambil Bupati, HA Chairansyah.

Dari jadwal yang direncanakan pukul 09.00, demonstrasi mundur ke 11.30. Sekalipun demikian sejumlah isu strategis mereka pertanyakan.

“Tujuannya kami ingin silaturahmi karena ada informasi atau desas-desus dari berbagai elemen masyarakat,” jelas Ketua Aksi sekaligus Ketua Harian Gepak, Rohyadi usai beraudiensi dengan Chairansyah.

Kabar yang dimaskud adalah bupati diduga sedang diintervensi pihak tertentu untuk mengambil kebijakan, terutama soal isu jual-beli jabatan dan komitmen Save Meratus serta kekosongan calon wakil bupati.

Ditemani sejumlah staf-nya, audiensi berlangsung sejam lamanya. Dari sana, kata Rohyadi, sudah pasti setiap pemimpin tertekan dengan sederet pekerjaan rumah tadi.

“Yang pasti mengenai Save Meratus, Rencana Program Jangka Panjang (RPJP) dari 2005 sampai 2025, pemerintah menetapkan HST bebas tambang,” kata Rohyadi.

Terkait jual beli jabatan, kata Rohyadi bupati menjamin hal itu hanyalah isu belaka. “Kalau sepengetahuan saya tidak ada, entah di luar tanpa sepengetahuan saya,” ujar Rohyadi menirukan ucapan bupati.

Sementara ini, Gepak masih menjaring berbagai informasi dari masyarakat. Pihaknya juga mempelajari hasil audiens dengan bupati.

“Kami akan pelajari betul-betul. Kami lihat dulu kenyataannya (ujaran bupati saat audiens),” ujar Rohyadi.

Sebelumnya pukul 09.00, puluhan anggota Polres HST sudah berjaga di halaman maupun luar Kantor Bupati.

Sesuai dengan informasi yang didapatkan bakabar.com, surat pemberitahuan yang masuk ke Polres HST pada 25 Juli 2019 bahwa 20-100 orang akan dikerahkan Gepak untuk melakukan aksi damai di Halaman Kantor Bupati HST.

Namun, pukul 11.30, massa baru datang dengan sebuah pikap bak terbuka dengan puluhan orang di dalamnya.

Mereka membawa Bendera Merah Putih dan spanduk bertuliskan ‘Save Meratus’ dan ‘Kami yakin bupati kami orang hebat dan juga memiliki kebijaksanaan’.

Tanpa berorasi, 6 perwakilan Gepak dipersilakan masuk ke Auditorium Pemkab HST untuk menyampaikan aspirasinya di hadapan bupati langsung.

Itu pun mendapat kritikan dari bupati. Menurut Chairansyah, untuk menyampaikan aspirasi tak perlu menyurati polisi atau mengerahkan massa.

“Bisa langsung saja surati saya, saya bersedia melakukan tanya jawab seperti ini,” kata bupati saat audiensi.

Aksi itu pun berakhir tertib sekitar pukul 13.30. Massa dari Gepak kembali menaiki pikap dan beranjak meninggalkan kantor Bupati HST.

Baca Juga: Tampil Menghibur di Brownis Trans TV, Gimar Jid Mengaku Lebih Rileks

Baca Juga: Tak Punya Izin, Pertamini Bisnis Ilegal

Baca Juga: PDAM: Air Sungai Amandit Masih Layak untuk Bahan Air Baku

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner