bakabar.com, BANJARBARU - Usai pelaksanaan haul ke-19 Abah Guru Sekumpul di Martapura, sampah yang terkumpul telah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Banjarbakula secara gratis.
Sampah tersebut diangkut 42 unit truk yang ditandai dengan stiker khusus sesuai kesepakatan.
"Truk yang memasang striker khusus tidak dikenakan retribusi. Ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap pelaksanaan haul Abah Guru Sekumpul," papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana, Kamis (18/1).
Terhitung sejak H+1 haul Abah Guru Sekumpul, sampah yang masuk ke TPA Regional Banjarbakula mencapai 116,62 ton. Jumlah paling banyak justru berasal dari Banjarmasin dan Banjarbaru.
Sementara sampah dari Banjar malah belum tercatat. Hanya relawan posko induk di Sekumpul yang sudah mengirimkan sampah ke TPA regional.
"Mungkin kebanyakan sampah selama haul berbentuk plastik, sehingga harus dipilah kembali oleh petugas di Banjar," tukas Hanifah.
Besaran sampah yang dikirim dari Banjarmasin selama pelaksanaan haul mencapai 60,52 ton. Sedangkan dari Banjarbaru sebanyak 45,95 ton.
Kemudian dari Barito Kuala sebanyak 3,38 ton, relawan posko induk 1,55 ton dan Tanah Laut 5,22 ton.
Dibanding tahun sebelumnya, sampah haul yang masuk TPA meningkat. Sebelumnya dalam haul ke-18, sampah masuk berjumlah 21 ribu ton.
"Namun kalau dibandingkan haul sebelum pandemi Covid-19, besaran sampah yang masuk TPA menurun," tutup Hanifah.