bakabar.com, BANJARMASIN – Pengurus Nahdatul Ulama Kalimantan Selatan menyambut baik kebijakan pemerintah terkait new normal. Perlahan, fasilitas publik seperti rumah ibadah akan kembali dibuka untuk masyarakat umum.
“Kita tetap mengimbau kepada pengelola masjid dan masyarakat kaum muslimin dan muslimah untuk tetap menjaga dan patuh pada protokol kesehatan,” ungkap Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel, Abdul Haris Makkie kepada bakabar.com, Rabu (3/6) siang.
Kendati diberikan pelonggaran untuk beraktivitas, dia mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi aturan yang diberlakukan pemerintah. Mengutamakan protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan hingga pembatasan jarak antara satu sama lain.
“Patuhi apa yang sudah disampaikan, pemerintah sudah memberikan ruang untuk seperti sedia kala,” kata Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel ini.
Pengelola rumah ibadah juga diminta untuk memperketat pengawasan kepada setiap jemaah yang datang. Termasuk mewajibkan untuk menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
“Yang tidak pakai masker, pengurus masjid harus tega untuk tidak memperbolehkan masuk ke dalam masjid. Karena kita ingin menjaga umat,” tegasnya.
New Normal menurutnya adalah tantangan baru dalam kehidupan setelah melewati pandemi wabah menular Covid-19. Walau tidak tahu kapan akan berakhir, dia meminta agar seluruh warga Kalsel membiasakan diri beradaptasi pada kondisi ini.
“Tentu harus asa pemaksaan di awal-awal dulu. Saya kira kalau itu kita jadikan gerakan dan kebiasaan, maka rantai penyebaran pandemi Covid-19 akan putus,” ujarnya
Kunci dalam menghadapi new normal, kata Haris, adalah rasa disiplin. Menghindari gelombang susulan, dirasakan perlu adanya pengetatan pengawasan dari berbagai pihak.
“Kalau ada masjid atau mushala yang tidak ketat, jangan dibuka dulu. Disiplin adalah kunci dari kesuksesan new normal ini,” pungkasnya
Editor: Muhammad Bulkini