bakabar.com, MARABAHAN – Didukung publik sendiri, Revalina menyelamatkan wajah tuan rumah ketika berhasil menang di tunggal pemula putri U-15 Turnamen Bulutangkis Bupati Barito Kuala Cup III Regional Kalimantan di GOR Ije Jela Marabahan, Sabtu (31/8) malam.
Memperkuat PB Jaya Perkasa Barito, Revalina yang ditempatkan sebagai unggulan kedua mesti meladeni unggulan pertama Sakinah Safarina dari Berkat Abadi Banjar.
Ditempatkan sebagai unggulan pertama, Sakinah memiliki sedikit keuntungan lantaran mendapat bye dan langsung bermain di putaran kedua.
Namun demikian, Reva cukup mudah mengatasi perlawanan Sakinah di game pertama. Dibantu dukungan suporter sendiri, remaja kelahiran 2 Juli 2006 ini memenangi game pertama dengan 21-12.
Lantas di game kedua, Sakinah mulai memberikan perlawanan. Terlebih otot paha kanan Reva sempat tertarik, ketika berusaha mengembalikan kok dalam posisi memimpin 17-11.
Untungnya Reva berhasil mempertahankan keunggulan. Memilih bermain menunggu, Reva menutup game kedua dalam kedudukan 21-15 untuk menjadi pemenang.
“Strategi awal dari pelatih hanya bermain tenang dan berusaha tidak mati sendiri. Apalagi lawan merupakan unggulan pertama,” ungkap Revalina.
“Namun setelah cedera, saya sempat sedikit gugup. Andai pertandingan berlanjut sampai rubber game, saya bisa menyerah saja,” imbuhnya.
Revalina sendiri melanjutkan kejayaan pebulutangkis Batola di kategori tunggal pemula putra U-15. Sebelumnya Achmad Nur Farid juga memenangi final melawan Edho Yohanes dari PB Jaya Kapuas.
Edho termasuk kuda hitam, lantaran berstatus unggulan. Dalam perjalanan menuju final, Edho menyingkirkan unggulan ketiga Yusuf Ilham Ramadhani di perempat final.
Tetapi Farid pun tidak ingin kehilangan muka di kandang. Terlebih Ije Jela seperti berguncang akibat teriakan suporter yang memberikan dukungan.
Hanya Edho tidak gampang menyerah. Setelah kalah 13-21 di game pertama, Edho mulai menekan di game kedua. Di sisi lain, pertahanan Farid sedikit goyah.
Bahkan Edho berhasil memaksakan deuce, sebelum akhirnya menyerah dalam kedudukan 20-22. Usaha memperpanjang napas hingga game ketiga kandas akibat pengembalian kok yang terlalu melebar.
“Sejujurnya saya agak kurang fokus di game kedua, sehingga lawan mulai bisa mengejar. Untungnya saya bisa mendapatkan keuntungan dari poin-poin penting,” papar Farid.
“Di antara semua babak, mungkin perempat final yang paling berat. Ketika melawan Muhammad Ridho dari PB Prima, kaki saya sempat kram,” tandas remaja kelahiran 3 Januari 2006 ini.
Keberhasilan meraih dua gelar dari tunggal pemula putra merupakan kemajuan signifikan yang diperoleh Batola. Terlebih di edisi kedua, mereka hanya mampu meraih sekeping perunggu.
Sementara dari 15 kategori, termasuk ganda eksekutif, Berkat Abadi memborong trofi dari 8 kategori. Bahkan di tunggal taruna putra U-19, semua baris podium ditempati perwakilan Berkat Abadi.
Berkat Abadi menempatkan Ghina Rhoudatul/Maziyyatul Ulya sebagai juara ganda taruna putri U-19, serta Agus Supianur/Muhammad Amin ganda taruna putra U-19.
Kemudian Maziyyatul Ulya yang bermain rangkap, juga menjuarai tunggal taruna putri U19, dilanjutkan Muhammad Rivani di tunggal taruna putra U-19.
Gelar lain untuk Berkat Abadi disumbangkan Farah Aisya dari tunggal remaja putri U-17, Wahyu Rizqi di tunggal remaja putra U-17, serta Tasya Novyana di tunggal anak-anak putri U-13.
Baca Juga: Di Padang, Tekad Djanur Mulai Misi Penyelamatan
Baca Juga: 4-9 September, Perayaan Hari Olahraga Nasional Digelar di Banjarmasin
Reporter: Bastian AlkafEditor: Muhammad Bulkini