Kalsel

Salat Id di Nurul Anwar Marabahan, Segelintir Warga Tanpa Masker

apahabar.com, MARABAHAN – Sekalipun sudah diumumkan, segelintir warga masih mengabaikan penggunaan masker selama salat Iduladha di…

Featured-Image
Bentangan tali rafia membatasi saf antar jemaah salat Iduladha di Masjid Agung Al Anwar Marabahan. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Sekalipun sudah diumumkan, segelintir warga masih mengabaikan penggunaan masker selama salat Iduladha di Masjid Agung Al Anwar Marabahan, Jumat (31/7).

Sebenarnya sehari sebelum pelaksanaan, pengurus Masjid Al-Anwar sudah memampang pengumuman yang berisi protokol peribadatan.

Selain menggunakan masker, jemaah diharuskan berwudu di rumah, membawa sajadah sendiri, tidak bersalaman, dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun dianjurkan salat di rumah saja.

Namun demikian, masih saja terdapat anak-anak di bawah usia 12 tahun di antara jemaah.

Beberapa di antaranya bersama orang tua, sedangkan sebagian lain datang sendiri.

Juga terlihat sejumlah jemaah yang masih mengabaikan penggunaan masker. Banyak di antaranya anak-anak duduk bersama kelompok masing-masing.

Namun demikian, bukan berarti jemaah dewasa juga mematuhi anjuran penggunaan masker,
“Bukan tidak mau pakai masker. Namun tadi ketinggalan di rumah,” celetuk salah seorang warga bernama Samsudin.

Untungnya semuanya mematuhi pengaturan saf, sehingga jarak antarjemaah sekitar 0,5 meter.
Sedangkan di halaman, jarak antar saf diatur menggunakan bentangan tali rafia.

Sementara pelaksanaan salat berlangsung singkat. Ustaz Muhammad Jabir yang menjadi imam, hanya membacakan surah-surah pendek.
Demikian pula khutbah Iduladha yang disampaikan Ustaz Abdul Kadar.

“Menyikapi pandemi yang sedang terjadi, sudah terdapat protokol kesehatan yang mesti dijalankan, termasuk di tempat ibadah,” sahut Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, seusai salat di Al Anwar.

Juga sesuai protokol kesehatan, Rahmadi terpaksa menolak beberapa warga yang menyodorkan tangan untuk bersalaman sesuai salat.

“Mau tidak mau bersalaman harus ditinggalkan dulu. Balas saja dengan menyedekapkan tangan, karena maksudnya pun kurang lebih sama,” tandas Rahmadi.

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner