bakabar.com, MARTAPURA - Sarbani hanya bisa pasrah usai rumahnya ludes akibat kebakaran, di RT 03 Desa Artai, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Selasa (3/10/2023) siang.
Selain kehilangan tempat tinggal, harta benda hingga gabah padi yang ia simpan dalam rumah pun ikut hangus. Rumahnya tersebut dihuni dua kepala keluarga dengan total 8 jiwa.
Salah satu tokoh Desa Artain, Asmadi menceritakan kebakaran tak sampai satu jam rumah Sarbani yang terbuat dari kayu itu sudah luluh lantak.
Apesnya lagi, warga setempat tidak bisa berbuat banyak dalam membantu pemadaman. Pasalnya tidak ada relawan Damkar apalagi punya alat-alat pemadaman lengkap. Unit relawan kebakaran tidak dapat mendatangi ke lokasi.
"Warga hanya bisa membantu memadamkan dengan ember, bolak balik mengambil air. Kobaran api cukup besar ditambah cuacanya panas dan berangin, tidak sampai sejam rumah 100 persen habis terbakar," cerita mantan pambakal Artain ini.
Maklum, Desa Artain termasuk wilayah pelosok. Menuju ke sana harus menggunakan kapal kelotok, menyeberangi waduk Riam Kanan.
Kata Asmadi, pun ada jalan darat tapi masih setapak, hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Kebanyakan warga pun memilih transportasi jalur air.
"Untuk kerugian, perkiraan mencapai 150 juta rupiah. Harapannya ada bantuan dari pemerintah dan uluran tangan dari dermawan untuk meringankan beban korban," harap Asmadi.
Ia juga mengusulkan, bagi desa yang jauh dari kota harus punya alat pemadaman kebakaran, agar jika terjadi musibah dapat segera dipadamkan sebelum api terlanjur besar.
"Jika pun api terlanjut sudah besar, setidaknya dapat meminimalisir akibat kebakaran agar tidak banyak kerugian. Tentunya kita berharap tidak ada kebakaran. Bagi korban, semoga diberi ketabahan menerima musibah," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Warsita mengatakan pihaknya sudah mengetahui kebakaran di Desa Artain tersebut, dalam waktu dekat pihaknya akan mengirim bantuan.
"Insyaallah akan dibantu," ucap Warsita tanpa menjelaskan lebih detail jenis bantuan.