bakabar.com,BANJARMASIN – RSUD Pangeran Jaya Sumitra, Kotabaru mempertanyakan kejelasan terkait bantuan operasional penanganan Covid-19 dari Pemprov Kalsel.
Hal ini diungkapkan anggota Komisi III DPRD Kalsel, Suwardi Sarlan.
Ia mengaku menerima laporan dari Komisi III DPRD Kotabaru saat berkunjung ke Gedung DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis (2/7).
Suwardi menambahkan, RSUD Kotabaru sendiri selama ini jadi salah satu tempat penanganan pasien Covid-19 di Bumi Saijaan.
Anggota komisi yang membidangi pembangunan dan infrastruktur itu menambahkan, pihak RSUD mengaku baru mendapatkan bantuan tempat tidur untuk pasien.
Sementara bantuan lainnya, lanjut politisi Partai Persatuan Pembangunan ini, pihak RSUD belum mendapat kejelasan dari Pemprov Kalsel.
“Kan RSUD Kotabaru juga mendapat tugas dalam penanganan Covid-19, tetapi permasalahannya bantuan untuk operasional belum ada kejelasan,” kata Suwardi, Kamis (2/7).
Terkait itu, Suwardi mengaku tidak mengetahui persis masalah yang mereka kemukakan.
Karena, lanjut Suwardi, yang lebih banyak tahu adalah Komisi IV, Bidang Kesra DPRD Kalsel.
Namun dia menyarankan agar pihak RSUD Kotabaru membuka komunikasi dengan Pemprov Kalsel langsung.
“Saya sarankan, cuma bisa menyarankan, agar membicarakan sampai tuntas permasalahan RSUD Kotabaru tersebut dengan Pemprov,” ujar wakil rakyat Dapil Kalsel V (Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong) itu.
Suwardi berharap permasalahan tersebut tidak menggantung dan menimbulkan beban Pemkab Kotabaru, mengingat anggaran mereka juga terbatas.
RSUD Kotabaru sendiri jadi tempat karantina pasien Covid-19. Namun belum ditetapkan secara resmi jadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
Pemprov Kalsel baru berencana RSUD Kotabaru itu menjadi tempat rujukan penanganan Covid-19.
Sejauh ini, total pasien sembuh dari Covid-19 di Kotabaru berjumlah 37 orang. Positif 66 orang, meninggal 2 orang, serta yang masih dalam perawatan 27 orang.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin
