bakabar.com, BANJARMASIN – Suasana kantor Pengadilan Negeri Banjarmasin ramai pada Kamis siang (13/2). Bukan tentang sengit proses persidangan, melainkan suara ricuh yang dikeluarkan Jaksa Sri Wulandari dan pihak PDAM Bandarmasih.
Perusahaan milik daerah itu menuduh Sri Wulandari yang rumahnya berada di Jalan Perdagangan RT 22, Banjarmasin Utara telah melakukan tindakan ilegal berupa pencurian air yang sudah didistribusikan.
Mendengar itu, dirinya tak terima dengan tuduhan PDAM. Hasilnya mereka saling tukar kalimat bernada tinggi.
Baca Juga: PDAM Bandarmasih Alirkan Air Mata Bahagia Warganya
Saking ributnya,KetuaPengadilan Negeri Banjarmasin Sutarjo keluar dari ruangan dengan wajah yang tampak marah. Dia lalu ambil bagian dengan melerai kedua belah pihak yang berseteru. Kalimat bertutur keras keluar dari mulut orang nomor satu di Pengadilan Negeri Banjarmasin itu.
Spontan, PDAM maupun Jaksa tersebut berhenti seketika. “Kalau mau menyelesaikan urusan pribadi silakan di luar, bukan di dalam kantor,” tegas Sutarjo. Suasana pun hening.
Hanya Sekretaris PDAM Bandarmasih Hermansyah yang mengeluarkan permintaan maaf atas perilaku kurang sopan tersebut.
“Kita minta maaf,” ucapnya sambil menundukkan kepala.
Amarah Sutarjo tidak bertahan lama. Humas PDAM Bandarmasih Wakhid menjelaskan dengan sopan maksud kunjungan PDAM ke Pengadilan Negeri Banjarmasin yang tidak lain untuk menyampaikan hadiah umrah kepada Sri Wulandari.
Sri Wulandari merupakan satu di antara empat orang pelanggan teladan yang taat bayar iuran sebelum tanggal 5 setiap bulannya. Tempat tinggalnya di Jalan Perdagangan RT 22, Banjarmasin Utara merupakan bukti.
Selepas mendengar itu, Sutarjo mengaku kaget karena tidak mengetahui dari awal bahwa kejadian tersebut adalah rekayasa PDAM untuk mengelabui bawahannya.
Raut mukanya pun berubah. Dia tak lagi bisa menahan tawa.
“Sempat emosi saya, kenapa masalah pribadi dibawa sampai ke kantor. Tapi terima kasih kepada PDAM Bandarmasih turut memeriahkan kantor kami,” ujarnya.
Sontak, kejadian tersebut membuat Sri Wulandari mengeluarkan air mata. Dirinya ditemani sang suami seakan tidak percaya menerima hadiah umrah dari perusahaan milik daerah itu.
Masih dalam suasana terharu, satu persatu teman kerjanya memberikan selamat atas capaian yang diraihnya sebagai pelanggan teladan.
“Kita selalu bayar tepat waktu tanggal 1 setiap bulan, ada notanya juga, tapi kenapa dituduh melakukan pencurian air. Namun terima kasih hadiah umrah dan kejutannya,” ucapnya.
Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian menerangkan program pelanggan teladan ini merupakan salah satu trik untuk mewajibkan bayar iuran setiap bulan.
“Diluar dugaan, kita ketika melihat antusiasme mereka yang heboh sampai ada yang menangis,” pungkasnya.
Adapun kegiatan tersebut akan diserahkan secara simbolis Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina pada acara puncak Hari Ulang Tahun PDAM Bandarmasih pada Senin (17/2).
Baca Juga: Tengok Suami di Banjarmasin, Warga China Malah Tak Bisa Pulang
Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Muhammad Bulkini