News

Ribuan Pengendara Terjaring, Operasi Zebra Intan 2025 di Banjarmasin Resmi Berakhir

Operasi Zebra Intan 2025 yang digelar selama dua minggu, mulai 17 hingga 30 November, resmi berakhir. Dalam operasi tersebut, ribuan pengendara terjaring razia.

Featured-Image
Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, AKP Denny Maulana. Foto: amrullah/bakabar.com.

bakabar.com, BANJARMASIN – Operasi Zebra Intan 2025 yang digelar selama dua minggu, mulai 17 hingga 30 November, resmi berakhir. Dalam operasi tersebut, ribuan pengendara terjaring razia.

Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, AKP Denny Maulana, mengungkapkan bahwa selama pelaksanaan operasi, tercatat 1.501 pelanggar terdeteksi melalui kamera ETLE.

“Untuk tilang manual terdapat 75 pelanggar. Rata-rata pelanggaran mulai dari knalpot brong, balap liar, melawan arus, menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm, berboncengan lebih dari satu orang, hingga menggunakan handphone saat berkendara,” jelasnya, Senin (01/12).

Ia mengatakan, pelanggaran yang paling menonjol pada Operasi Zebra Intan 2025 adalah melawan arus dan tidak menggunakan helm.

“Hal ini banyak terjadi di Jalan Ahmad Yani mulai dari KM 0 hingga perbatasan Kota Banjarmasin,” bebernya.

Denny menambahkan, untuk pelanggaran yang terekam ETLE didominasi oleh pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman.

“ETLE yang berada di Kilometer 6, Bundaran Kayu Tangi, dan posko di Jembatan Merdeka banyak merekam pengendara yang tidak menggunakan sabuk pengaman,” tegasnya.

Kasat Lantas menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan pola 40 persen preemtif, 40 persen preventif, dan 20 persen represif dalam operasi tersebut.

“Kami berharap para pengendara, khususnya di Kota Banjarmasin, dapat lebih mematuhi peraturan lalu lintas,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner