bakabar.com, MARTAPURA - Gemuruh takbir bergema. Ribuan jemaah Muhammadiyah mengikuti salat Iduladha 1444 Hijriah di Alun - alun Ratu Zalecha Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (28/6).
Pantauan bakabar.com, para jemaah sudah mulai memenuhi alun - alun sejak pukul 07.00 Wita. Empat puluh menit kemudian, salat Iduladha dimulai. Cuaca yang cerah berawan menambah khidmadnya pelaksanaan ibadah.
Usai salat, khatib H Muhbib Abdul Wahab, langsung menaiki mimbar khutbah. Tema yang dibawakan meneladani keluarga Nabi Ibrahim serta memaknai ibadah kurban dalam kehidupan sehari-hari.
"Ibadah kurban bukan sekadar menyembelih hewan kurban, tapi juga menyembelih sifat kewewanan yang ada pada diri kita semuanya," ucap khatib Abdul Wahab.
Baca Juga: Karhutla Masif, Ketua DPRD Banjarbaru: BPBD dan BPK Harus Bersinergi
Baca Juga: Menjelang Hari Bhayangkara, Warga Tamban Batola Ini Bisa Berjalan Tanpa Penyangga Lagi
Sifat kehewanan yang dimaksud seperti egoisme, ketamakan, kerakusan, nafsu kesekarahan, individualisme dalam kehidupan sehari - hari, termasuk dalam berpolitik.
"Itu semua simbol kebinatangan. Oleh karena itu, ibadah kurban adalah simbol kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya, sekaligus pendekatan sosial kemanusiaan pada sesamanya, karena hewan yang dikurbankan itu tidak boleh dimakan sendiri, tapi juga dibagikan kepada fakir miskin," kata khatib.
Esensi dari ritualitas ibadah kurban, lanjut dia, ialah penegasan ketakwaan hati dan pikiran, keteguhan dan iman. Kemudian, keikhlasan bersosial merupakan hal yang paling penting, karena ibadah itu tidak akan sampai kecuali hanya dengan takwa dan ikhlas.
Dalam momentum Iduladha ini, ia juga mengajak umat untuk meneladani Nabi Ibrahim dan keluarganya yang dia sebut sebagai contoh keluarga yang ideal.
Selain itu, ia mengajak umat untuk mengamalkan ajaran Islam secara kafah agar menjadi muslim yang rahmatan lil alamin.