bakabar.com, BANJARBARU – Penurunan lahan kritis yang diiringi dengan meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Kalimantan Selatan pada Tahun 2018 lalu menjadi pencapaian terbaik Kalsel dalam bidang lingkungan, setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Gerakan Revolusi Hijau (Revjo) yang diinisiasi Gubernur Kalsel untuk terus menanam ternyata mampu menggerakkan seluruh aspek lapisan masyarakat, sehingga berhasil mengurangi luasan lahan kritis di Kalimantan Selatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Hanif Faisol Nurofiq saat menjadi narasumber di hadapan Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan VII Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 yang dilaksanakan di Aula Rimbawan I Dishut Prov Kalsel, Kamis (22/8/2019).
"Gerakan revolusi hijau kita sudah diakui oleh Menteri LHK serta diapresiasi oleh presiden," ujar Hanif.
Kalimantan Selatan salah satu provinsi yang terbaik dalam hal penghijauan.Hal tersebut, kata Hanif, disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat Rakornas Karhutla di kantor kepresidenan belum lama ini.
Lebih lanjut Hanif menuturkan, gerakan Revolusi Hijau Kalsel ini nantinya akan dijadikan model rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) nasional. Selain itu, beberapa konsepnya sedang diramu dan dirangkum untuk kemudian sedapatnya dikembangkan oleh kementerian LHK secara nasional.
“Konsep gerakan Revolusi Hijau ini nantinya akan diadopsi dan kini digodok untuk dikembangkan pada skala nasional,” jelas Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 46 ASN Dishut Kalsel Raih Satyalancana Karya Satya
Baca Juga: Penyuluh dan Polhut Ikuti Uji KompetensiProfesi
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini