Kalsel

Resmi! Kalsel Bentuk Satgas Oksigen, 56 Ton Tiba di Banua

apahabar.com, BANJARBARU – Saat Kalsel darurat oksigen, 56 ton liquid oksigen tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin,…

Featured-Image
Kapal yang mengangkut isoteng oksigen liquid tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU - Saat Kalsel darurat oksigen, 56 ton liquid oksigen tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Minggu (25/7) malam.

Pj Gubernur Kalsel, Safrizal mengatakan, yang dapat melakukan pengisian oksigen hanya salah satu perusahaan dan didatangkan dari Surabaya dalam bentuk likuid.

“Dengan syarat 1×24 jam harus 600 tabung, nah ini yang kita jaga. Makanya dibentuk satgas untuk mengawasinya,” ucapnya, Minggu (25/7).

Hal ini dilakukan, kata dia, agar pendistribusian oksigen antara tabung yang kosong dan berisi tidak terputus. “Supaya terus berputar,” timpalnya.

Setelah itu, Safrizal menuturkan, diatur prioritasnya. Siapa yang lebih memerlukan, itu yang didahulukan.

Jika tabung sudah datang, Safrizal bilang harus langsung disalin, agar setelah kosong dapat dikembalikan lagi ke Surabaya untuk diisi kembali.

“Misalnya sekarang ini, ada 3 isoteng dengan isi oksigen seberat 56 ton yang datang dari Surabaya di Pelabuhan Banjarmasin. Ini langsung disalin dan jangan disimpan, sehingga besok tabung yang kosong ini nantinya bisa sudah diantar lagi ke Pulau Jawa,” kata dia.

“Saya juga harus memastikan komunikasi di lapangan, antara Kemenhub, KSOP, pihak Polda, Pelayaran dan perusahaan yang mengisinya. Agar distribusi oksigen ini berjalan lancar dan tidak ada hambatan,” sambungnya.

Menurutnya, oksigen yang datang ini biasanya bisa bertahan selama sepekan. “Namun karena kebutuhan sangat banyak, maka diperkirakan ini cukup untuk 3 hari,” katanya.

Selain itu, turut Safrizal, Kalsel juga nanti bakal dapat kiriman oksigen dari Bontang, Kalimantan Timur.

“Termasuk hasil produksi Kalsel sendiri yang 600 tabung,” bebernya.

Sementara ini, kata dia, masyarakat tidak bisa membeli oksigen secara perseorangan, kecuali ada rekomendasi dari dokter.

“Yang bisa membeli yakni rumah sakit dan yang dapat rekomendasi dokter,” imbuhnya.

Dirinya juga meminta pendistribusian oksigen sekarang ini jangan diperlambat dan harus diprioritaskan. “Jangan ada hambatan administrasi dan sebagainya,” tambahnya.

“Kami juga meminta ke pihak armada, setiap isoteng kosong maupun berisi agar diprioritaskan untuk naik,” sambung dia.

Jika kapal penuh, Safrizal menuturkan, pihak satgas dan armada bisa mencarikan solusi, sehingga isoteng dapat dimuat dan dilayarkan.

“Hal ini agar tidak terputusnya pengiriman oksigen dari luar Kalsel,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner