Kalsel

Rektor UIN Antasari Banjarmasin Bicara Terorisme di Webinar Polemik Pelibatan TNI

apahabar.com, BANJARMASIN – Peran TNI dalam menanggulangi isu terorisme menarik sejumlah tokoh di Kalimantan Selatan (Kalsel)….

Featured-Image
Screenshot Webinar Polemik Pelibatan TNI dalam Penanganan Aksi Terorisme.Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Peran TNI dalam menanggulangi isu terorisme menarik sejumlah tokoh di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin Mujiburrahman didaulat menjadi pembuka dalam webinar dengan tema Polemik Pelibatan TNI dalam Penanganan Aksi Terorisme.

Webinar ini dilaksanakan, Sabtu (14/11), dan disiarkan secara online melalui media live streaming channel YouTube Academics TV.

Mujiburrahman menuturkan, tema yang diangkat dalam Webinar ini menjadi sorotan tersendiri. Isu terorisme mengaung tidak hanya skala nasional, tapi internasional.

"Masalah terorisme selalu hangat termasuk di Indonesia," ujarnya dalam webinar.

Menurutnya, permasalahan terorisme tak bisa dihindari lantaran kerap berkaitan dengan ideologi seseorang. Pasalnya, kehadiran isu tersebut dampak dari kesejahteraan serta pikiran keinginan yang tidak terpenuhi.

Demikian kedua hal itu harus menjadi perhatian masyarakat, terutama pemerintah. Karenanya, kata dia, supaya tidak terjadi aksi berbahaya yang berakibat fatal.

"Isunya harus berimbang untuk mengurangi kejadian yang tak diinginkan," jelasnya.

Kejadian terorisme tersebut bisa dihindari dengan diri sendiri dan peran serta kepala daerah yang bertanggung jawab, misalnya menghindari politik uang ketika Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung.

"Praktek demokrasi itu yang kita hindari supaya tidak ada konflik ke depannya," harapnya.

Selain Mujiburrahman, Nara sumber lainnya, ada Dekan Fakultas Syariah UIN Antasari H Jalaluddin yang merupakan seorang ahli hukum yang konsen terhadap perkara Hak Asasi Manusia (HAM) dan humanisme.

H. Jalaluddin aktif membuat tulisan ilmiah terkait dengan politik hukum dan hak konstitusional warga negara serta memiliki pengalaman yang banyak dalam organisasi sosial kemasyarakatan.

Selain, H, Jalaluddin, ada Prof. Dr. H Ahmadi Hasan. Dia seorang Guru Besar Hukum Fakultas Syariah UIN Antasari yang aktif menulis dan menjadi narasumber di event-event yang terkait dengan hukum politik.

Selain ahli di bidang politik hukum, dia juga pakar dibidang hukum ekonomi syariah.

Kemudian ada M Choirul Anam anggota Komnas HAM terpilih untuk periode 2017-2022. Choirul Anam berlatar belakang sebagai seorang advokat. Ia juga merupakan seorang aktivis di Human Rights Working Group (HRWG).

Di Komnas HAM, dia menjabat sebagai Komisioner Pengkajian dan Penelitian.

Nara sumber berikutnya adalah Dardiri, MA. Dia merupakan Alumni Mc.Gill University Montreal dan Kandidat Doktor Sosiologi Universitas Padjadjaran serta peneliti pada Institute of South-east Asian Studies).

Webinar ini akan dipandu oleh seorang moderator yang sudah lama aktif malang melintang di bidang kegiatan yang bertujuan memperkuat CIVIL SOCIETY, yakni Mufti Makaarim.

Komentar
Banner
Banner