bakabar.com, BANJARMASIN – Sederet prestasi berhasil dicapai pada masa kepemimpinan Sahbirin Noor sebagai Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) periode 2016-2021.
Memasuki usia Kalsel ke-70 yang diperingati setiap 14 Agustus, kepala daerah yang akrab disapa Paman Birin ini mampu membuat geliat perekonomian bertahan dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Meminjam data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II-2020, pertumbuhan ekonomi Kalsel memang sempat mengalami kontraksi atau minus 2,61 persen dibandingkan dengan triwulan II-2019 (y-on-y) akibat pandemi Covid-19.
Pertumbuhan negatif secara umum sebenarnya terjadi hampir di seluruh Indonesia, termasuk Kalsel.
Pulihkan Perekonomian Kalsel
Upaya membangkitkan perekonomian Kalsel terus dilakukan, seiring dengan penanganan Covid-19 yang masih masif terjadi sepanjang 2020. Paman Birin telah menginstruksikan kepada segenap satuan kerja perangkat daerah dan seluruh stake holder untuk menyusun rencana dan program yang memfokuskan pada permasalahan tersebut.
"Rencanakan program dan kegiatan yang mampu mempercepat penanganan serta pemulihan pasca-pandemi Covid-19. Baik pemulihan secara ekonomi, sosial maupun kesehatan," ucapnya saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kalsel Tahun 2021 di Command Center, belum lama ini.
Dia menyampaikan pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada perekonomian daerah, tetapi juga kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, dampak dirasakan oleh karyawan yang dirumahkan serta sebagian perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sektor UMKM ikut terpuruk, munculnya permasalahan sosial, seperti kemiskinan dan pengangguran," katanya.
Mengatasi hal tersebut, Pemprov Kalsel berupaya memulihkan kondisi dampak pandemi. Salah satunya dengan mendorong pemilik modal berinvestasi di Kalsel, sehingga perekonomian dapat tumbuh dan kembali stabil.
Selain itu, seluruh jajaran diimbau untuk melakukan perencanaan pembangunan disusun secara terpadu, terintegrasi dan selaras antara pembangunan nasional dan daerah.
“Tetapkanlah skala prioritas, optimalkan kebijakan money follow program, isu lainya yang kami serap langsung dari rakyat saat turun ke desa-desa maupun hasil reses anggota DPRD mesti kita kolaborasikan dalam program dan kegiatan di masing-masing sektor pembangunan," pungkasnya.
Peningkatan IPM
Dalam 4 tahun terakhir di bawah kepemimpinan pasangan Sahbirin-Rudy, pencanangan target pembangunan dapat mencapai sasaran.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tahun ke tahun terus meningkat dan telah mencapai angka 70,72. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) juga terus membaik dengan nilai 62,06.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya Pemprov Kalsel menekan angka kemiskinan dan pengangguran.
Tekan Angka Kemiskinan
Pemulihan ekonomi juga memberikan pengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Pencapaian lainnya dari kepemimpinan pasangan H Sahbirin Noor dan H Rudy Resnawan ini adalah mampu menekan angka pengangguran.
"Pengangguran tahun 2019 berada diangka 4,31 persen," ungkap Gubernur Sahbirin di Gedung DPRD Kalsel, pada saat penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan akhir tahun anggaran 2019 di Rapat Paripurna, belum lama ini.
Data BPS Kalsel pada Agustus 2018 menunjukkan tingkat pengangguran terbuka tercatat 4,50 persen. Lalu pada Februari 2019 tercatat sebesar 3,50 persen.
Pengurangan angka pengangguran ini menunjukkan pencapaian signifikan dan membuat angka kemiskinan ikut menurun, yaitu 4,54 persen pada 2018 dan 4,47 persen pada 2019.
"Angka kemiskinan di daerah kita, jauh berada di bawah rata-rata nasional," kata Paman Birin.
Tentunya capaian ini diperoleh dari sinergitas dan kebersamaan seluruh stake holder terkait.
“Pencapaian ini berkat kebersamaan pemerintah provinsi dengan semua pihak, terutama DPRD dalam membangun daerah yang kita cintai ini,” lanjutnya.
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Beberapa bidang pembangunan terutama upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk dalam capaian keberhasilan Kalsel di bawah kepemimpinan Sahbirin dan Rudy.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia memaparkan Kalsel memenuhi 4 indikator yaitu tingkat pengangguran, angka kemiskinan, gini ratio, dan pengendalian inflasi.
Dari data statistik diketahui, Kalsel berada pada capaian di atas rata rata nasional.
"Berdasarkan data BPS tahun 2019 beberapa indikator kesejahteraan meningkat di antaranya pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan I tahun 2020 tumbuh 5,68 persen. Ini menunjukan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, rata-rata 2,9 persen," kata Anggota VI BPK RI, Prof Harry Azhar Aziz, pada acara Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan secara virtual, (18/6).
Selain angka pengangguran dan kemiskinan yang memiliki ratio lebih baik di tingkat nasional, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga demikian. Dengan capaian sebesar 70,72 menunjukkan angka yang masih rendah dibanding nasional 71,92.
Sementara inflasi Kalsel pada April 2020 mencapai 1,49 persen lebih rendah dibanding nasional 2,60. Kondisi tersebut menunjukan pertumbuhan ekonomi di Kalsel memberikan dampak positif pada pengurangan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pendapatan.
"Kami berharap tingkat kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan," ucapnya.
Pemprov Kalsel juga kembali mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ketujuh kalinya sejak 2012. BPK RI kembali merekomendasikan opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) pada tahun anggaran 2019
Perolehan ini didapat dari penilaian profesional tim auditor, antara lain penyajian/penyusunan LKPD Kalsel berdasarkan Standar Akutansi Pemerintah (SAP) berbasis aktual.
Pertanian Jadi Sektor Andalan
Pertengahan Mei lalu, Kalsel mendapat kunjungan istimewa dari Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, yang melakukan tinjauan terkait optimalisasi lahan rawa.
Beberapa lokasi pertanian dikunjungi rombongan Menteri dan Gubernur Sahbirin. Lokasi pertama adalah lahan pertanian di Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola.
Presiden Joko Widodo melalui Menteri Syahrul menilai ada keberhasilan sektor pertanian di wilayah tersebut.
"Saya diperintahkan untuk lebih konsentrasi membantu Kalsel," ujar Syahrul.
Secara simbolis, mantan Gubernur Sulsel tersebut juga menyerahkan bantuan satu mesin Combine Harvester padi kepada Brigade Alsintan Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala.
Bantuan yang sama juga diserahkan pada kunjungan berikutnya di Handil Barabai Desa Manarap Baru Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar.
Perhatian khusus yang diberikan oleh pemimpin Negeri ini tentunya membawa kebanggaan tersendiri bagi Sahbirin sebagai kepala daerah.
“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat, Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada pemerintah pusat atas perhatian luar bisa dalam memajukan pertanian di Kalsel," ucapnya.
Bantuan tersebut akan membantu para petani lebih optimal dalam melakukan produksi beras sebagai konsumsi utama masyarakat Kalsel.
Keberhasilan di sektor pertanian menjadi dorongan kuat kepala daerah melalui regulasi terukur, di antaranya dapat dilihat dari hasil pogram Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi). Faktor lainnya juga didapat dari terjalinnya kolaborasi antar-instansi pertanian di tingkat pusat dan daerah.
Editor: Puja Mandela