bakabar.com, BANJARBARU - Tren positif invetasi di Banua terus membaik. Sejak April hingga Juni 2023 kemarin atau triwulan kedua, realisasinya sudah mencapai Rp 4,65 triliun.
Data ini menunjukkan peningkatan sebesar kurang lebih 10 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya (y-o-y) dengan capaian realisasi Rp 4,02 triliun.
Jika diakumulasikan mulai Januari-Juni 2023, total investasi Kalsel sudah sebanyak Rp 8,85 triliun atau lebih 50 persen dari target Rp 16 triliun tahun ini.
"Hasil ini menunjukkan tren positif investasi di Banua terus membaik," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri Rabu (20/9/2023).
Capaian realisasi investasi triwulan II terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 2,91 triliun (62,55%) dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 1,74T triliun (37,45%).
Sementara sektor pertambangan masih paling dominan sebesar Rp2,36 triliun atau 50,67 persen pada triwulan dua. Adapun proyek paling banyak yakni sektor perdagangan dan reparasi yakni 452 proyek.
PMA tertinggi berasal dari Hongkong,RRT dengan investasi sebesar Rp 715,3 miliar Disusul British Virgin Island (506,6 miliar) dan Singapura (298,49 miliar).
Berdasarkan wilayah, investasi terbesar berada di Kabupaten Tanah Bumbu dengan 1,9 triliun. Sedangkan proyek terbanyak masih berada di Banjarmasin dengan 369 jumlah proyek.
Dengan hasil capaian itu, Endri optimis target investasi 2023 baik dari provinsi maupun pusat bisa tercapai.
"Terus membaiknya capaian ini, maka kami optomis target RPJMD maupun pusat bisa tercapai," tandas Endri.