bakabar.com, BANJARMASIN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin mempersiapkan setidaknya 300 titik jamban sehat.
Langkah ini sebagai komitmen pengentasan jamban tidak sehat dalam program 100 persen Open Defication free (ODF).
Kepala Bidang Cipta Karya PUPR Banjarmasin, Emil Salim, mengatakan ratusan jamban sehat ini dibangun untuk mengurangi sanitasi masyarakat yang sangat buruk.
Jamban sehat ini dibangun dalam kawasan pemukiman padat penduduk yang tersebar di seluruh kelurahan.
“Tapi nanti masih perlu croscek kembali terkait kepemilikan atau kepentingan administrasi lainnya untuk memperlancar program ODF,” ujarnya.
Dirincikan, 300 titik jamban sehat tersebut berada di 11 kelurahan Banjarmasin. Yakni di Kelurahan Telawang ada 37 titik, Kuripan 37 titik, Mantuil 63 titik, Sungai bilu 56 titik, Melayu 56 titik dan Pekauman 10 titik.
Kemudian Kecamatan Murung Raya 10 titik, Basirih Selatan 16 titik, Pasar Lama 10 titik, Belitung Utara 10 titik dan Alalak Selatan 10.
“Total sambungan rumah sekitar 350an, 1 sambungan dianggarkam sekitar 20 juta tergantung bahan,” ucapnya.
Ia mengatakan pembangunan jamban sehat ini tidak hanya bersumber dari APBD Banjarmasin.
Dana dari APBN juga memberikan pada 10 kelurahan yakni, Kelurahan Pemurus Dalam, Karang Mekar, Mantuil, Teluk dalam, Banua Anyar, Sungai lulut, Murung raya, Kelayan Dalam, Kelayan Barat dan Tanjung Pagar. Sumber dana tersebut berfokus kepada total sambungan 532 rumah.
“Ada juga dari APBN yakni pada 10 Kelurahan. namun sebagian berurusan dengn penanganan stunting,” tuturnya.
Emil menyampaikan bahwa program untuk sanitasi itu memang ada dianggarkan dalam APBD murni yakni senilai kurang lebih Rp 7 miliar.
Sejauh ini Dinas PUPR Banjarmasin masih melakukan pembenahan sanitasi yang terdaftar dan terdata.
"Bila ada hal yang urgen seperti Pasar Lama dan atas laporan Kelurahan setempat, bisa juga dilalokasikan," pungkasnya.