bakabar.com, PARINGIN - Sesuai amanat undang-undang tentang BPJS, seluruh WNI termasuk WNA yang tinggal di Indonesia (setidaknya 6 bulan) wajib menjadi Peserta Jaminan Sosial. Termasuk menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Lista Hartini (44), seorang tenaga pengajar di Balangan, telah menjadi Peserta JKN-KIS semenjak era Askes.
Selama mengikuti program JKN-KIS, dia mengakui belum pernah mengalami kendala. Baik sejak zaman Askes hingga saat ini. Selama ini, dia mendapat manfaat dari program itu melalui pelayanan gigi.
"Selama menjadi peserta JKN-KIS, saya sering mendapatkan pengobatan pada gigi saya karena geraham saya bolong," ujar Lista saat ditemui tim Jamkesnews.com di tempat praktek drg. Sudirman di Balangan, Senin(2/9/2019).
Lista yang berdomisili di Permai Haur Batu, Kabupaten Balangan tersebut terdaftar di drg. Sudirman sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer (FKTP) dokter gigi pilihannya.
Menurut Lista, perawatan yang diberikan drg. Sudirman itu sangatlah baik. Mulai dari tindakan hingga obat yang diberikan padanya.
"Tak hanya itu, pelayanan rekan-rekannya pun juga baik dan ramah," aku Lista.
Sebagai seorang yang terdaftar di segmen Peserta Penerima Upah (PPU), Lista tak pernah sedikitpun ditarik iuran biaya tambahan. Terutama saat berobat di tempat drg. Sudirman.
"Alhamdulillah, dalam pengobatan gigi saya selain pelayanannya baik, tak pernah sedikitpun ditarik biaya tambahan, bahkan itu semua sudah termasuk obatnya," jelas Lista.
Zaman sudah berubah, lanjut Lista, dulu masyarakat berobat dengan biaya pribadi. Di era JKN-KIS, seluruh biaya pelayanan kesehatan sudah terhubung dengan BPJS Kesehatan. Apapun masalah kesehatan yang didapatkan, asalkan sesuai dengan indikasi medis pasti akan dijamin oleh BPJS Kesehatan.
Meskipun sudah tercover seluruh biaya kesehatannya, Lista selalu berdoa agar dirinya dan keluarga selalu diberikan kesehatan. Ia merasa jika dirinya dan keluarganya sehat, maka iuran tiap bulannya akan sangat berguna bagi peserta lain yang sangat membutuhkan.
Terutama bagi peserta yang membutuhkan banyak sekali biaya.
"Sakitpun tidak akan tahu datangnya kapan, dan saat sakit pun belum tentu siap dengan biayanya, itulah keutamaan menjadi punya KIS," tegas Lista.
Baca Juga: Canangkan Minggu Bersih, Warga Perum Kersik Putih Indah Bagi-Bagi Doorprize
Baca Juga: 2134 Hektar Hutan dan Lahan Terbakar, BPBD Kalsel Tambah Waspada
Reporter: HN Lazuardi
Editor: Muhammad Bulkini