bakabar.com, BANJARMASIN – Puncak arus mudik di Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi terjadi di H-3 lebaran atau Jumat (29/4) hari ini.
Hasil pengecekan Ditlantas Polda Kalsel, kepadatan arus lalu lintas mulai terjadi di sejumlah ruas jalan. Khusus di jalan nasional lintas antar kabupaten/kota.
“Di jalan nasional lintas kabupaten mulai terjadi peningkatan,” ujar Dirlantas Polda Kalsel, Kombes Pol Maesa Soegriwo.
Kendati demikian, dari hasil pantauan di lapangan, kepadatan lalu lintas yang terjadi tak begitu parah, hingga menimbulkan kemacetan panjang.
“Di Kalsel tak seperti daerah jawa. Kemungkinan besar arus mudik akan berjalan lancar,” jelasnya.
Lantas apa solusinya untuk menghindari terjadinya kepadatan ini? Selain telah menyiapkan rekayasa lalu lintas, masyarakat diminta untuk tidak berangkat di waktu bersamaan.
Seperti diketahui, masyarakat cenderung memilih malam hari untuk berangkat mudik. Tujuan untuk menghindari cuaca panas saat siang.
Namun yang menjadi masalah, dikarenakan banyak memilih waktu yang sama, malah menjadi pemicu terjadinya kepadatan di jalan.
Soegriwo berharap, masyarakat bisa memahami kondisi tersebut. Sebab berkaca dari daerah lain kemacetan memang cenderung terjadi saat malam.
“Diharapkan memang tidak semuanya memilih mudik malam. Karena pengalaman di beberapa daerah lain, saat itu malah terjadi penumpukan kendaraan di titik-titik seperti di penyeberangan. Waktu pagi seperti setelah sahur juga bisa jadi alternatif,” imbuhnya.
Selain itu, dari hasil monitoring yang dilakukan, sejak 24 April lalu belum ada catatan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pemudik.
“Untuk laka lantas pemudik di wilayah kita Alhamdulillah belum ada laporan,” ucapnya.
Lebih jauh dijelaskan Soegriwo, Polda Kalsel juga telah mengefektifkan Operasi Ketupat Intan 2022 sejak kemarin, 28 April hingga 9 Mei mendatang.
Operasi yang digelar selama 12 hari itu bertujuan tidak lain untuk pengamanan saat lebaran. Dalam operasi tersebut menerjunkan 2.116 personel gabungan.
Mereka disebar di 23 pos pengamanan dan pelayanan di kabupaten kota. Rinciannya, Banjarmasin 3 Pos, Banjarbaru 2 Pos, Kabupaten Banjar 3 Pos, Kabupaten Tapin 2 Pos, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2 Pos, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 4 Pos.
Kemudian, Kabupaten Balangan 1 Pos, Kabupaten Tabalong 1 Pos, Kabupaten Tanah Laut 1 Pos, Kabupaten Tanah Bumbu 1 Pos, Kabupaten Kotabaru 1 Pos, dan Kabupaten Barito Kuala 2 Pos.
Selain itu, juga disediakan 60 lokasi layanan kesehatan yang tersebar di masing-masing satuan wilayah.
Di Polresta Banjarmasin 8 lokasi, 5 di Polres Banjarbaru, 14 di Polres HSS, 20 di Polres HST, 12 di Polres Tabalong, 2 di Polres Tala, 2 di Polres Tanbu, 1 di Polres Kotabaru dan 4 di Polres Batola.
“Untuk setiap pos pengamanan dan pelayanan dipimpin satu perwira. Mereka bertugas mengatur arus lalu lintas dan pengamanan pra hingga pasca lebaran nanti,” beber Soegriwo.
Lebih lanjut, peningkatan aktivitas di terminal angkutan umum juga turut terjadi jelang lebaran ini.
“Kami bersama Dishub melakukan pengecekan, dari yang biasanya sehari berangkat 1 bus, sekarang sudah 3 atau 5 unit sehari,” jelasnya.
Dipastikan Soegriwo berbeda dengan lebaran sebelumnya, dimana di lebaran kali ini tak ada penyekatan di setiap perbatasan provinsi.
Dari survei yang mereka lakukan cukup banyak aktivitas mudik dari provinsi tetangga ,Kalteng dan Kaltim yang menuju ke Kalsel.
“Fungsi pos kesehatan juga menyediakan pelayanan vaksinasi. Di situ masyarakat yang belum vaksin bisa mendapatkan,” imbuhnya.