bakabar.com, MARTAPURA – Puluhan tahun tak ada perbaikan, kondisi Jembatan Ulin di Desa Lobang Baru, Kabupaten Banjar tak sekadar memprihatinkan, tapi juga membahayakan pengguna jalan.
Padahal jembatan tersebut menjadi akses utama penyambung Desa Lok Tunggul dan Lobang Baru.
Walau masih ada jalan lain yang berada di Desa Gunung Layang sebagai akses jalan tembus untuk menghubungkan dua desa tersebut dan desa lainnya, namun warga harus berkeliling.
Pembakal Desa Lok Tunggul, Ja’far kepada bakabar.com mengatakan, jembatan tersebut sudah berdiri sekitar 20 tahun yang lalu.
“Jembatan ini sudah lama, mungkin 20 tahun lebih,” ujarnya.
Dijelaskan oleh Ja’far, jika dalam sepengetahuan dirinya, jembatan tersebut belum ada direhab atau diperbaiki.
Kondisi rel jembatan yang sudah tidak berada pada tempatnya dan sebagian dari jembatan sudah copot hingga berlubang mengakibatkan warga merasa was-was untuk melintasi.
Daus warga Desa Lok Tunggul mengungkapkan, jika dirinya merasa takut jika melintasi jembatan tersebut, terlebih lagi jika menggunakan kendaraan roda 4.
“Apalagi jika malam, kita kada melihat karena kurangnya penerangan di sana,” ucapnya.
Dikonfirmasi oleh bakabar.com kepada Kepala Bidang (Kabid) Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, M Solhan, pihaknya sudah memasukkan jembatan tersebut dalam program Ulin Permanen, atau dibangun menjadi jembatan beton (Bok Culvert) tahun anggaran 2021 ini.
Namun Solhan mengatakan, jika pihaknya belum bisa membangun secara cepat. Sebab akses untuk mengangkut material ke Kecamatan Pengaron dari Martapura masih tersendat.
Hal itu karena jembatan di Kecamatan Mataraman Astambul masih dalam proses pembangunan.
“Jadi tidak bisa situ saini (tidak bisa cepat, red), kita menunggu akses jalan menuju ke sana normal dulu, bila sudah normal material bisa masuk,” ungkapnya.
Program tersebut dikatakan oleh Solhan sudah lama direncanakan oleh pihaknya.