bakabar.com, BANJARMASIN – Puluhan mahasiswa dan mahasiswi asal Provinsi Papua yang menempuh pendidikan di Kalimantan Selatan (Kalsel), kembali melakukan silaturahmi bersama Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel di salah satu hotel di Banjarmasin, Sabtu (13/11) malam.
Hal ini dilakukan guna menjalin silaturahmi antar warga Papua dan Banjarmasin, Kalsel.
Dalam pertemuan ini, terdapat 50 lebih mahasiswa asal timur ini, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi untuk diajak saling kenal dan berbagi pengalaman antar mahasiswa yang telah lama di Kalsel dan yang baru.
Hadir pada pertemuan ini, Kepala Polda Kalsel Irjen Pol Rikwanto dan Kepala Subdit Keamanan Negara Dit Intelkam Polda Kalsel Kompol Paryoto. Mereka mengajak mahasiswa saling membantu, bersosialisasi dengan lingkungan dan menunjang prestasi.
“Ada beberapa mahasiswa yang baru datang, maka dari itu kita hadirkan senior mereka disini, agar saling kenal dan tidak merasa sendiri di perantauan,” ujarnya.
Ditambahkanya, pihaknya juga membantu mereka yang baru untuk mengenal budaya dan lingkungan di wilayah Kalsel, guna menunjang kelancaran studi dan prestasi mereka.
“Harapanya tentu mereka dapat fokus belajar dan dapat betah tinggal di Banua kita, hingga dapat membanggakan untuk nanti ketika pulang dapat membangun papua yang lebih baik,” paparnya.
Hadir pula pada kegiatan ini ketua Ikatan Mahasiswa Papua (Imapa) Kalsel bersama anggotanya, yang merasa senang hadirnya aparat dalam membantu mereka untuk menjalin hubungan kekeluargaan.
“Kami berterima kasih bantuan pihak keamanan untuk menjalin hubungan baik sesama mahasiswa papua dan pada masyarakat umum, hingga kami merasa nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan,” ucap Ketua IMAPA Kalsel Naila Mikhael Wenda.
Salah seorang mahasiswa asal Papua dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Queenly Alfarita Megarindu Bisararisi memberikan motivasi kepada rekan se-wilayahnya, untuk dapat berbaur dengan warga Banjar, untuk mendukung kelancaran pendidikan.
“Pertama dulu buat adek-adek jangan merasa takut dan malu disini, karena kita merantau harus membuka diri untuk berteman, memang butuh proses, tapi selalu berpikir positif untuk melakukan itu, hingga dapat menjalin hubungan baik di lingkungan warga banjar,” tutup mahasiswi yang berkuliah sejak tahu 2013 ini.