Pemkab Banjar

Puluhan Calon Guru Penggerak di Banjar Ikuti Lokakarya

Puluhan Calon Guru Penggerak di Kabupaten Banjar Ikuti Lokakarya 7 Tahun 2024

Featured-Image
Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Pendidikan program pendidikan guru penggerak angkatan 9, di Martapura, Selasa (30/4). foto-MC Banjar

bakabar.com, MARTAPURA - Tantangan di dunia pendidikan yang semakin kompleks menuntut guru untuk selalu kuat dalam menghadapinya seperti wilayah geografis dan infrastruktur.

Hal tersebut disampaikan Bupati Banjar H Saidi Mansyur saat membuka Lokakarya VII Festival Panen Hasil Pendidikan program pendidikan guru penggerak angkatan 9 dengan tema “Menyemai Inspirasi Menuai Perubahan” di Aula KH Kasyful Anwar, Martapura, Selasa (30/4) pagi.

Saidi mengatakan, guru merupakan garda terdepan dalam dunia pendidikan dan kegiatan ini dapat menginspirasi pendidikan di Kabupaten Banjar agar lebih baik lagi.

“Peran para guru yang luar biasa di bidang pendidikan dengan berbagai macam program yang dilaksanakan guru penggerak dengan karya-karya yang beragam menjadi warna pendidikan di Kabupaten Banjar,” beber Saidi.

Proses transformasi pendidikan lanjut Saidi harus melibatkan berbagai pihak, tidak hanya guru tetapi juga dinas terkait. Agar pendidikan di Kabupaten Banjar tidak tertinggal dengan daerah lain, selalu update teknologi dengan menggali potensi diri serta didukung pemerintah daerah sehingga dapat dinilai dengan baik sesuai dengan program pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Liana Penny menjelaskan, kegiatan lokakarya diikuti 65 peserta calon guru penggerak yang akan dilaksanakan selama dua hari. Sementara pendidikannya akan dilaksanakan selama 6 bulan.

“Sebelum Diklat calon guru penggerak dilakukan 2 kali pretes. Pertama membuat tulisan atau makalah, apabila lulus dilakukan lagi tes kedua wawancara atau simulasi mengajar oleh kementerian pendidikan,” jelasnya.

65 calon guru penggerak adalah guru PAUD, SD, SMP dan SMA sederajat yang berperan sebagai penggerak, tergerak dan bergerak untuk siswa siswi, teman sejawat dan komunitasnya.

“Lokakarya VII dilaksanakan selama dua hari mempunyai inovasi yang bagus, terbanyak mengenai literasi dan numerasi sesuai dengan rapor pendidikan di sekolah masing-masing yang harus diperbaiki,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner