bakabar.com, MARABAHAN – Sudah dipastikan Barito Kuala tak memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tetapi telah disiapkan skema lain dengan tujuan sama.
Dimulai 30 Mei 2020, PSBB jilid kedua di Batola segera berakhir, Jumat (12/6) pukul 23.59 Wita. Selanjutnya Batola tidak memberlakukan PSBB jilid ketiga, kendati grafik penyebaran Covid-19 belum memperlihatkan tanda-tanda melandai.
Namun demikian, sudah disiapkan skema yang tetap bertujuan mencegah dan menekan penyebaran Covid-19.
“Setelah PSBB jilid kedua, kami langsung memberlakukan Pembatasan Sosial Skala Desa/Kelurahan (PS2DK),” ungkap Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.
“PS2DK berlaku sejak 13 Juni hingga masa tanggap darurat nasional Covid-19 berakhir,” imbuhnya.
Sesuai dengan nama, tujuan PS2DK adalah menahan penyebaran di desa/kelurahan zona merah dan membuat desa/kelurahan zona hijau tetap bersih dari Covid-19.
“Skema ini lebih kepada pemberdayaan masyarakat agar bisa menjaga kawasan masing-masing,” beber Noormiliyani.
“Dalam satu kecamatan, dibentuk masing-masing dua desa/kelurahan zona merah dan hijau. Dengan demikian, terdapat total 34 desa/kelurahan Mahelat Lebo Covid-19 yang menjadi sasaran PS2DK,” jelas Noormiliyani.
Teknis pelaksanaan desa/kelurahan Mahelat Lebo Covid-19, cukup mirip dengan Desa Tangguh Covid-19.
Di antaranya pemberdayaan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, penguatan ketahanan pangan, peningkatan keamanan lingkungan dan kesiapan sistem informasi.
Bedanya pendanaan PS2DK dibantu APBD melalui sumber dana belanja tak terduga. Juga disediakan bantuan berupa barang.
“Teknis pelaksanaan bisa seperti penerapan PSBB maupun disesuaikan dengan karakter masing-masing desa terpilih,” tandas Noormiliyani.
Editor: Syarif