bakabar.com, JAKARTA – Di era ekonomi digital saat ini, media sosial banyak digunakan UMKM sebagai media promosi. Keberadaan medsos dinilai dapat memperluas sarana promosi produk UMKM yang ingin dipasarkan ke konsumen dengan jangkauan yang tidak terbatas.
CEO Digma, Fianda Julyantoro membagikan tips mengoptimalkan media sosial sebagai media promosi UMKM. Sejumlah tips yang disampaikan menurutnya berdasarkan pengalamannya selama ini mendampingi pemasaran digital UMKM.
Menggunakan strategi softselling
Langkah utama yang perlu dilakukan, pelaku UMKM perlu menggunakan strategi softselling dengan teknik copywriting. Hal itu perlu dilakukan karena konsumen kurang menyukai konten promosi secara hardselling atau secara tersurat.
"Selain itu karena sering dibuat dalam bentuk yang kurang menarik," ujarnya dalam UMKM Go Online Virtual Expo di Jakarta, Senin (10/10).
Promosi dengan cara softselling atau promosi dapat dilakukan secara persuasi tersirat. Dengan begitu, melalui konten-konten ringan yang menarik akan menambah minat pelanggan untuk mengikuti akun bisnis.
Metode tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat konten dengan memanfaatkan kemampuan copywriting dalam hal membuat caption atau keterangan yang memiliki tulisan menarik.
“Buat konten yang menarik, jangan terlalu sering membuat konten jualan secara tersurat atau hardselling,” ujarnya.
Perjelas profil medsos melalui deskripsi bisnis
Selanjutnya, kata Fianda, sebelum membahas isi konten, pastikan profil akun media sosial menjelaskan deskripsi bisnis secara detail, jelas dan singkat. Jangan sampai deskripsi tidak sesuai dengan yang ditawarkan kepada pelanggan.
Adapun setiap bagian profil akun harus sesuai dengan nama dan produk dari bisnisnya. Termasuk menghindari perbedaan di setiap bagiannya.
“Jangan malah foto profilnya kucing tapi bisnisnya restoran,” jelas Fianda.
Sertakan ajakan persuasif kepada konsumen
Tips berikutnya, Sisipkan pernyataan Call to Action (CTA) yang mendorong pelanggan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. CTA merupakan kalimat yang berisi ajakan kepada pelanggan untuk membeli atau menggunakan produk yang sedang ditawarkan.
Tulisan CTA ditempatkan pada bagian akhir dalam deskripsi konten. Fianda mencontohkan, kalimat CTA yang disisipkan dalam promosi produk.
“Jika berjualan produk, buat kata-kata di bagian terakhir seperti, 'ayo cepat beli sebelum kehabisan',” imbuhnya.
Fianda menambahkan pelaku usaha agar tidak pelit memberi tanda suka dan komentar di status akun pengikut. Akun media sosial, harus membangun interaksi dengan pelanggan.
Interaksi dalam media sosial sangat penting untuk membangun reputasi UMKM yang baik dihadapan konsumen. Sehingga akan lebih banyak pelanggan akan merasa nyaman dan merekomendasikan produk bisnisnya ke kerabat terdekat.
“Ingat media sosial artinya untuk berjejaring, bukan media hanya untuk jualan,” ucapnya.
Maksimalkan beragam bentuk konten medsos
Terakhir, gunakan semua bentuk konten dalam platform media sosial yang digunakan. Optimalkan media sosial dengan membagikan beragam bentuk konten yang ada di dalam platform tersebut.
Termasuk juga konten yang dipublikasikan pada jam-jam tertentu, yang memberikan reaksi paling banyak dari pengikut akun. Fianda memaparkan bahwa setiap akun memiliki jadwal yang berbeda bergantung dari karakteristik pengikut masing-masing akun.
Fianda menerangkan analisis harus dilakukan oleh masing-masing pemilik akun, untuk menemukan waktu yang tepat.
Salah satunya dengan menemukan waktu yang tepat melalui eksperimen, dengan membagikan konten pada waktu tertentu. Disusul dengan memberikan perhatian pada jam berapa pengikut akun memberikan tanda suka dan komentar.
“Jangan lupa untuk konsisten membagikan konten pada jam tersebut,” tutupnya.