Kalteng

Program Tukar Tabung di Barsel, ASN TNI Polri Diminta Sadar Diri Tidak Pakai Elpiji 3 Kg

apahabar.com, BUNTOK – Bupati Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Eddy Raya Samsuri mengakui selama ini…

Featured-Image
Bupati Barsel Eddy Raya Samsuri beserta jajaran, Forkopima dan Sales Branch Manager Rayon III Kalselteng, Muhammad Tsaqif Fauzan Suwardi saat peluncuran program tukar tabung elpiji dan peluncuran produk Pertamax Turbo di Buntok, Kalteng, Senin (22/2/2021). Foto-Antara

bakabar.com, BUNTOK – Bupati Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Eddy Raya Samsuri mengakui selama ini gas elpiji 3 kg tak sepenuhnya dinikmati masyarakat kurang mampu.

Karena itu, Eddy meminta agar aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri yang menggunakan gas elpiji 3 kg beralih ke ukuran 5,5 kg atau 12 kg.

Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Barsel, kata Eddy, telah meluncurkan program tukar tabung elpiji tersebut, kepada masyarakat.

“Kami mengimbau ASN, TNI, Polri dan masyarakat mampu yang masih menggunakan gas elpiji tiga kilogram beralih ke elpiji Bright ukuran tabung 5,5 kg atau 12 kilogram,” kata Eddy Raya Samsuri dilansir Antara, Selasa (23/2/2021).

Menurutnya, gas elpiji ukuran tiga kilogram tersebut merupakan subsidi dari pemerintah melalui PT Pertamina kepada keluarga kurang mampu dan usaha mikro kecil.

“Namun, seperti kita ketahui bersama dalam pelaksanaannya di lapangan, gas elpiji ukuran tiga kilogram bersubsidi ini, tidak sepenuhnya dapat dinikmati masyarakat kurang mampu,” ungkap Eddy.

Hal itu disebabkan, pendistribusiannya bersifat terbuka, sehingga semua lapisan masyarakat dapat membelinya.

“Di sisi lain adanya perbedaan harga yang mencolok antara gas elpiji bersubsidi dengan nonsubsidi, menyebabkan banyak masyarakat mampu bahkan restoran-restoran menggunakan gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram tersebut,” jelasnya.

Eddy mengatakan sebenarnya pemerintah telah berusaha agar penggunaan gas elpiji ukuran tabung 3 kilogram tepat sasaran dan sesuai peruntukannya.

Adapun salah satu usaha yang dilakukan pemerintah, dengan melakukan monitoring dan pengawasan secara berkala bersama pihak kepolisian, Pertamina dan semua pihak terkait, namun kenyataannya sejauh ini masih ada ditemukan pelanggaran.

“Untuk itu, saya mengimbau kepada ASN, TNI, Polri, UKM, pelaku usaha dan masyarakat mampu dengan penuh kesadaran tidak menggunakan gas elpiji ukuran tiga kilogram dan beralih ke elpiji Bright 5,5 atau 12 kilogram,” pintanya.

Menurut dia, mulai hari ini akan ada program tukar tabung dari tiga kilogram ke elpiji Bright ukuran 5,5 atau 12 kilogram.

“Pemerintah Kabupaten Barito Selatan sangat mendukung program itu dan ini merupakan kesempatan bagi kita, menukar tabung tiga kilogram ke ukuran 5,5 atau 12 kilogram,” tambah bupati.

Sedangkan untuk waktu dan tempat menukar tabung tersebut kata dia, akan dikoordinir pihak Pertamina dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Barito Selatan.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Barito Selatan, Swita Minasih menyampaikan kegiatan trade in tersebut dilaksanakan untuk menggugah kesadaran masyarakat mampu yang masih menggunakan gas elpiji ukuran tabung 3 kilogram bersubsidi, agar beralih ke tabung gas elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 atau 12 kilogram.

“Tujuannya, agar pemakaian tabung elpiji ukuran tiga kilogram tepat sasaran dan dapat dinikmati warga kurang mampu serta usaha mikro kecil yang memang berhak,” tambah dia.

Untuk lokasi penukaran tabung gas dilaksanakan di dua tempat yakni di eks kantor Dekranasda di kompleks Taman Rusa Jalan Pahlawan dan Plaza Beringin Buntok.

Swita juga menjelaskan penukaran satu tabung gas ukuran tiga kilogram ke tabung 5,5 kilogram, konsumen membayar Rp193 ribu dengan rincian Rp115 ribu untuk tabung dan Rp78 ribu untuk isinya.

“Kalau dua tabung ukuran tiga kilogram, konsumen hanya membayar isi gasnya saja Rp78 ribu,” tambahnya.

Untuk satu tabung tiga kilogram yang ditukar dengan tabung 12 kilogram, konsumen membayar Rp400 ribu dengan rincian Rp235 ribu untuk tabung dan Rp165 ribu untuk isi gas elpijinya.

Sedangkan, penukaran dua tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram dengan tabung ukuran 12 kilogram, konsumen membayar Rp120 ribu dan ditambah isi Rp165 ribu, sehingga totalnya menjadi Rp285 ribu.

“Untuk tiga tabung ukuran tiga kilogram yang ditukar dengan tabung ukuran 12 kilogram, konsumen hanya membayar Rp5 ribu dan ditambah isi Rp165 ribu, sehingga jumlah yang harus dibayar Rp170 ribu,” ujarnya.

Sementara itu, Sales Branch Manager Rayon III Kalselteng Pertamina Muhammad Tsaqif Fauzan Suwardi menjelaskan pelaksanaan tukar tambah ini berlangsung hingga 22 Maret dengan kuota terbatas sebanyak 100 tabung.

Program ini bekerja sama dengan Disperindag Barsel yang ditujukan khususnya kepada ASN dan masyarakat kalangan menengah yang masih menggunakan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi.

Selain tukar tambah tabung, pihaknya juga meluncurkan produk unggulan dan terbaik di kelas BBM berjenis gasoline yaitu Pertamax Turbo dengan RON 98.

“Sebelum di Barsel, lokasi paling dekat untuk mendapatkan Pertamax Turbo yaitu di Palangka Raya,” terangnya.

Diluncurkannya produk ini, karena meningkatnya minat masyarakat Barsel terhadap produk bahan bakar khusus tersebut.
Peluncuran produk itu, sejalan dengan upaya pemerintah untuk melindungi Bumi dengan memasarkan produk yang lebih ramah lingkungan.



Komentar
Banner
Banner