Kalsel

POPULER SEPEKAN: Maraknya Prostitusi Anak di Kalsel, Pencabulan Tapin, hingga #SaveKPK Jilid II

apahabar.com, BANJARMASIN – Praktik prostitusi online makin marak di Kalsel. Bahkan kian melibatkan anak-anak di bawah…

Featured-Image
Sejumlah anak anak di bawah umur terseret dalam bisnis prostitusi dalam jaringan. Mereka yang terjaring bahkan didapati sedang hamil enam bulan. Foto: Dok.apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Praktik prostitusi online makin marak di Kalsel. Bahkan kian melibatkan anak-anak di bawah umur.

Buktinya, sampai hari ini, Satpol PP Banjarmasin sudah menjaring puluhan pelaku prostitusi. Mereka yang terjaring umum masih anak-anak.

Di Banjarbaru, belasan pelaku prostitusi online juga diamankan. Baik pelaku maupun korban, enam di antaranya lagi-lagi masih bau kencur.

Pun, di Tabalong, dan Tanah Laut. Praktik prostitusi yang memanfaatkan aplikasi pesan gratis seperti michat juga diduga melibatkan anak-anak di bawah umur.

Baru tadi, maraknya kasus prostitusi dalam jaringan atau online diungkap seorang eks wanita tunasusila dalam program terbaru podcast "Baruchaw" garapan bakabar.com.

Tak hanya prostitusi, sejumlah peristiwa juga menjadi sorotan pembaca pekan ini, salah satunya aksi menolak pelemahan lembaga anti-korupsi KPK di Banjarmasin. Berikut rangkumannya:

1. Prostitusi Kalsel

Sejumlah operasi pemberantasan prostitusi tengah digencarkan petugas gabungan ke penjuru Kalsel. Penangkapan di Banjarbaru yang paling membetot perhatian pembaca pekan ini.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Di Kota Idaman, untuk kesekian kalinya sejumlah pelaku prostitusi dari beragam daerah diamankan.

12 pelaku yang diamankan terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan. Ironisnya, 6 di antara mereka masih berstatus di bawah umur. Bahkan salah satu di antaranya tengah hamil enam bulan.

Prostitusi Online di Banjarmasin Seret Anak-Anak, Sudah Puluhan Remaja Terjaring!

Mereka semua diamankan oleh tim unit kecil lengkap Sabhara Polres Banjarbaru yang merazia indekos di kawasan Guntung Paring.

Minggu 20 Juni sekitar pukul 00.30 mereka semua dipergoki berada di dalam satu kamar.

“Enam yang diamankan statusnya pelajar. Ngakunya warga Tanah Laut, ada juga yang dari Barito Kuala, dan Banjar,” ujar Kasubag Humas Polres Banjarbaru AKP Tajudin Noor kepada bakabar.com.

Penangkapan tersebut, kata Tajudin, berkat laporan masyarakat di telepon 110, dan aplikasi cegah kejahatan dan gangguan keamanan dan ketertiban (Cangkal).

Usai diamankan, mereka yang masih di bawah umur dititipkan ke rumah singgah milik Dinas Sosial Banjarbaru. Salah satu anak, buka-bukaan mengenai alasannya terjerumus ke bisnis prostitusi online.

“Orang tua ulun (saya) sakit-sakitan. Ulun yang menafkahi. Lalu, ulun juga punya anak kecil, bapaknya tidak bertanggung jawab," ujarnya ditemui bakabar.com tengah pekan tadi.

NN sejatinya sempat bekerja di sebuah perusahaan. Namun terhenti akibat tempatnya bekerjanya itu tumbang diterjang pandemi Covid-19.

"Awalnya ulun enggak tahu sama kerjaan ini, terus kawan membawai (mengajak) kami pakai aplikasi michat. Tapi ulun jarang open, seminggu paling 2 kali, itu kalau orang tua minta uang, baru open," jelasnya.

Open booking atau BO artinya menawarkan diri melalui jejaring media sosial. Untuk berhubungan intim, mereka acap kali mengandalkan indekos bertarif miring.

"Kalau teman -teman yang lain setiap hari open. Kami ada kosan tertentu untuk melakukan itu," jelasnya.

Lantas, berapa kisaran usia pelaku prostitusi online serta tarifnya? "Kurang tahu pasti, tapi setahu ulun paling tua ya 20-an, di bawah itu banyak. Tarif semua beda - beda tergantung orangnya," bebernya.

Sekali kencan, patokan tarifnya sendiri berkisar Rp400 ribu. Namun ia kerap memilah-milih tamunya. Hanya yang berusia sebaya.

"Satu kali main Rp400 ribu, kita ramah kepada tamu, jadi enggak ada tamu yang kasar. Tamunya juga kita pilih, rata rata seumuran. Kalau ada yang tua benar ulun cancel," tuturnya.

NN bukanlah warga asli Banjarbaru. Ia ke Kota Idaman hanya untuk menjajakan diri.

"Ulun orang Marabahan, ke sini diajak kawan kan, terus stay di kos. Pas kami ditangkap itu pas kami bekumpulan," ungkapnya.

NN merasa kapok. Ia sadar setelah dibina Dinas Sosial bahwa profesinya itu tidak benar. Seusai masalahnya rampung, NN berkeinginan kembali ke kampung halaman.

Buka-bukaan ABG Pelaku Prostitusi di Banjarbaru, Open BO Demi Ortu

Dari Banjarmasin, sejumlah titik rawan prostitusi telah dipetakan aparat penegak hukum daerah. Satpol PP kerap menyasar penginapan kelas melati sebagai lokasi transaksi prostitusi online anak di bawah umur.

Dua bulan terakhir, sudah lebih 30 orang terjaring, mayoritas anak-anak. Muda-mudi ini kerap digerebek saat beramai-ramai menginap di dalam suatu ruangan kamar hotel atau penginapan. Selain miras, petugas kerap menemukan alat kontrasepsi.

"Tujuannya juga tidak pernah jelas," ujar Plt Kasat Pol PP dan Damkar Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin kepad abakabar.com, Selasa (22/6).

Cerita Yolanda, PSK di Banjarmasin 3 Kali Layani Pria Hidung Belang karena Pandemi

Menariknya, mereka kerap lolos dari razia penyakit masyarakat. Cukup membayar Rp100 ribu tiap orang, informasi mengenai kedatangan petugas bocor dari oknum resepsionis.

Di Banjarmasin, sejumlah titik rawan prostitusi tersebar di jantung ibu kota Kalsel, kawasan Banjarmasin Tengah.

"Dugaannya, misal, banyak wanita-wanita berpakaian terbuka di area parkir penginapan," ujarnya.

Diketahui geliat kasus prostitusi dalam jaringan atau online baru-baru ini juga diungkap dalam program terbaru podcast "Baruchaw" garapan bakabar.com.

Seorang eks wanita tunasusila mengungkap kisah kelamnya dalam bisnis esek-esek yang melibatkan para remaja bawah umur di Banjarmasin.

Para remaja kerap terjerumus dalam bisnis haram tersebut akibat salah gaul. Ada juga karena tuntutan ekonomi.

Dalam praktiknya, mereka memanfaatkan layanan michat. Lewat aplikasi pesan gratis ini, mereka menawarkan jasa prostitusi. Tarifnya beragam. Mulai Rp300 ribu hingga 500 ribu sekali kencan.

"Tapi kalau lagi sepi banget, tarifnya bisa cuma 100 ribu," ujar remaja tersebut.

Keberadaan kamar hotel atau penginapan-penginapan bertarif murah kian memuluskan aksi mereka meraup pundi-pundi rupiah dari bisnis lendir tersebut.

Dari Tanah Laut, prostitusi online juga rupanya mulai tumbuh subur. Melalui jejaring media sosial atau Michat, dalam jarak 5 kilometer saja sudah tersedia penyedia jasa kencan singkat itu. Ada yang mengaku di hotel, kamar kost hingga di rumah bedakan.

Bunga -bukan nama sebenarnya- salah satu penjaja seks komersial via jejaring media sosial di kawasan Angsau Pelaihari kepada bakabar.com, Rabu (23/06) mengaku menggeluti profesi tersebut baru setahun ini. Rata-rata tarif yang dipasang Rp300 ribu hingga Rp400 ribu.

Di awal pandemi, kata dia, sempat sepi. Nyaris tidak ada tamu. Namun lantaran tuntutan ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan baru yang cepat mendatangkan uang membuat ia mencoba jejaring media sosial.

Ia menceritakan dirinya biasa coba aplikasi chat di Wilayah kota Pelaihari memang kadang-kadang ditemukan ada yang menawarkan, namun tidak begitu banyak.

"Saat saya pancing mereka memasang tarif dari 250 sampai 350 ribu. Namun kadang juga tidak benar atau palsu," katanya.

Prostitusi Online Juga Ditemukan di Tala, Berikut Penuturan Pelaku

Sementara, prostitusi online juga mulai merambah Kabupaten Tabalong. Lewat Michat, mereka bebas menjajakan diri.

Media ini mencoba menghubungi salah seorang pelaku prostitusi online di aplikasi MiChat asal Tanjung. Namanya, sebut saja DE. Kepada media ini, ia memasang tarif Rp800 ribu sekali kencan.

Salah seorang pemburu sahwat, Julian (45) mengingatkan bahwa tidak semua pengguna Michat adalah asli.

“Bila minta transfer duluan uangnya, itu modus penipuan. Kalau saya ketemu dulu, kalau cocok baru lanjut berhubungan badan," ujar Julian yang acap kali menemukan anak-anak di bawah umur dalam bisnis lendir tersebut.

Menguak Modus Prostitusi Online di Tabalong: Atur Tarif, Bisa Pilih Tempat!

Maraknya praktik bisnis lendir di Tabalong, membuat resah aktivis perempuan sekaligus anggota DPRD Tabalong, Noor Farida. Terlebih ada pelaku yang masih berusia 18 tahun.

"Memang agak sulit mengetahui praktek prostitusi online ini, karena pelaku dan pemesannya bertransaksi secara online. Meski demikian, pertemuannya kan melalui dunia nyata," kata politikus Gerindra.

Dia berharap kepada pihak terkait bisa menggelar razia. Seperti Satpol PP Tabalong bisa melakukan razia di penginapan-penginapan secara terus menerus.

"Dinas Kominfo Tabalong juga hendaknya melakukan pengawasan terhadap aplikasi atau situs-situs yang ada di dunia maya, kalau memang itu berdampak negatif terhadap anak-anak ya harus diblokir," tegasnya.

2. Pencabulan Tapin

Polres Tapin Tangkap Pelaku Pencabulan Dua Anak di Bawah Umur

Kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Tapin juga menyedot perhatian pembaca.

Resmob Polres Tapin berhasil membekuk tersangka pencabulan. Korbannya bahkan berjumlah dua orang.

Tersangka yang diketahui berinisial HN (30) dibekuk Reskrim Polres Tapin usai menerima laporan dari orang tua salah satu korban. Tepatnya di rumah tersangka tepatnya di Desa Pabaungan Hilir, Kecamatan Candi Laras Selatan (CLS). Penangkapan dipimpin langsung dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Iksan Prananto.

"Tersangka ditangkap setelah kita terima laporan bahwa telah terjadi tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur. tersangka berinisial HN (30), dan korban ada dua orang, SN (16) dan SR (16)," ungkapnya, Jumat (25/6) Siang.

Kronologi kejadian, awalnya korban SR (16) berencana makan bersama di rumah SN (16). Kemudian tersangka datang dan langsung mengajak keduanya masuk ke kamar SN.

"Tersangka meminta kedua korban untuk memegang alat kelaminnya, dan memainkan kedua tangan korban," jelasnya.

Lebih lanjut, AKP Iksan mengatakan bahwa tersangka juga memasukkan alat kelaminnya ke dalam kemaluan korban secara bergantian.

"Aksi tersebut terjadi beberapa kali, yang akhirnya diketahui orang tua korban dan langsung melapor ke Polres Tapin," jelasnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat bersama anggota dan tersangka diamankan di rumahnya.

"Saat ini tersangka beserta barang bukti sudah kita bawa dan diamankan ke Mapolres Tapin untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya.

Akibat perbuatannya, HN (30) dikenakan Pasal 81 Ayat (2) Perpu No 1 tahun 2016 jo UU No 17 Tahun 2016 Sus Pasal 82 Ayat (1) Perpu No 1 Tahun 2016 Jo UU No 17 Tahun 2016 Jo Pasal 76E UU No 35 Tahun 2014.

3. Save KPK di Banjarmasin

#SAVEKPK Bergaung di Banjarmasin: Ratusan Mahasiswa Ultimatum Ketua DPRD Kalsel di Tengah Guyuran Hujan

Aksi #SaveKPK jilid II di Banjarmasin juga menyedot perhatian khalayak luas. Massa aksi yang menduduki sebagian Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin mendesak Ketua DPRD Kalsel Supian HK mundur dari jabatannya.

Penyampaian aspirasi menolak pelemahan KPK jilid II di Banjarmasin, Kamis (24/6) berlangsung ricuh.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Ratusan mahasiswa yang mencoba menerobos masuk gedung DPRD Kalsel, terlibat bentrok dengan petugas.

Pemantiknya apalagi kalau bukan rasa kekecewaan mahasiswa. Mereka tak puas atas sikap dewan. Pernyataan sikap pada aksi pertama mereka tak disampaikan langsung ke Presiden RI Joko Widodo.

Kekecewaan bertambah parah, manakala keinginan untuk bertemu ketua DPRD Kalsel gagal. Supian HK tak berada di tempat.

Supian HK sempat dicari-cari. Ratusan mahasiswa menunggunya hingga menduduki sebagian Jalan Lambung Mangkurat.

Mereka bertekad tak bubar sampai tuntutan mereka terwujud. Walaupun akhirnya urung dilakukan karena hujan mengguyur.

"Karena sudah terlalu lama, massa aksi juga sudah mulai panas kami menghindari chaos dan sebagainya, sehingga kami memilih mundur," ujar Koordinator Wilayah BEM se Kalsel, Ahmad Renaldi.

Renaldi tegaskan mereka membubarkan diri dengan keputusan menuntut Supian HK mundur dari jabatan.

"Sampai sekarang Pak Supian HK tak datang memenuhi tuntutan kami. Dan kami minta Pak Supian HK turun dari jabatannya," katanya.

Renaldi dkk memastikan akan kembali mendatangi rumah Banjar dengan massa aksi yang lebih besar.

Sekian lama dicari-cari mahasiswa, Supian HK akhirnya muncul ke publik.

Jenderal Lapangan Aksi #SaveKPK di Banjarmasin Terluka, Tangan-Kepala Berdarah

Lantas, apa alasan Supian enggan menemui para demonstran?

"Itu tuntunannya yang tidak mungkin diserahkan langsung ke presiden," jawabnya saat dikonfirmasi bakabar.com, Jumat (25/6).

Supian HK mengaku sudah mengetahui isi tuntutan massa aksi #SaveKPK jilid II. Dia menonton cuplikan video Koordinator Wilayah BEM se-Kalsel, Ahmad Renaldi saat diwawancarai awak media.

Dalam pernyataan tersebut, Renaldi menyampaikan pernyataan, yang salah satunya meminta Supian HK ke Jakarta untuk bertemu Presiden dan mendesak agar semua tuntutan mengabulkan.

Supian HK bilang dewan Kalsel mendukung keinginan masyarakat, dan turut menyatakan menolak pelemahan KPK yang saat ini terjadi.

"Saya sependapat dengan mahasiswa, dan juga menolak soal pelemahan KPK itu. Makanya saya teken (tandatangani)," katanya.

Namun, yang sulit dilakukan adalah mengabulkan agar aspirasi itu langsung disampaikan ke presiden.

"Semua ada prosedurnya. Tak mudah menemui presiden dengan waktu satu kali 24 jam," ucapnya.

Supian HK menilai dewan telah berupaya semaksimal mungkin agar aspirasi masyarakat Kalsel bisa langsung sampai ke pemerintah pusat.

Di mana dewan melalui Komisi telah mendatangi Kantor Staf Kepresidenan di Jakarta guna menyampaikan aspirasi hasil aksi #SaveKPK pertama.

Penyampaian aspirasi itu kemudian di-video dan foto, serta dibacakan sebagai bukti guna meyakinkan masyarakat bahwa aspirasi benar-benar telah tersampaikan.

"Bikin video itu saja susah. Saya harus telepon sana sini, Paspampres, supaya bisa di-video sebagai bukti surat betul-betul sampai," pungkasnya.

3. Geger Cinta Bersyarat di HSS

Tewas di Rumah Sendiri, Pria di HSS Diduga Bunuh Diri

Seorang pria di Desa Malilinging, Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) nekat gantung diri. Jasadnya ditemukan sang adik, Sabtu (26/6) kemarin.

Hasil penyelidikan, pemuda berinisial S (22) itu gantung diri lantaran tak mampu memenuhi tuntutan pihak keluarga pacarnya.

Menurutnya, S diminta untuk menyiapkan uang Rp15 juta sebagai syarat melaksanakan acara pernikahan.

"Hasil pemeriksaan sementara, biaya belum tercukupi sehingga korban frustasi dan nekat bunuh diri," jelas Kapolsek Padang Batung, Ipda Firdaus Tarigan.

S sendiri merupakan petani sekaligus pengepul hasil pertanian. Ia dikenal baik di mata tetangga dan kepala desa setempat.

Bahkan, kata Firdaus, orang terdekat mengaku kaget dengan apa yang telah terjadi.

"Orangnya pendiam, bahkan keluarganya terkejut saat mengetahui permasalahan yang dihadapi S," katanya.

Terungkapnya alasan S melakukan tindakan bunuh diri setelah pihak kepolisian memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti di antaranya dari handphone korban.

Pesan terakhir S bersama E (20 tahun) dini hari tadi pukul 02.30, korban berpamitan dengan kekasih hatinya.

"Diperkirakan kejadian itu sekitar 03.00 hingga 04.00 Wita, karena tubuhnya masih hangat. Dugaan sementara murni bunuh diri," tandasnya.

Seperti diberitakan bakabar.com sebelum, jasad S ditemukan pertama kali oleh sang adik. Saat itu posisinya tergantung tali di ruang tengah rumahnya Desa Malilinging RT 2 Kecamatan Padang Batung, HSS, pagi tadi.

4. Hukuman Mati Pemutilasi di Belda

Detik-Detik Mutilasi Ibu Muda di Belda Banjarmasin Direka Ulang: Tipu Daya Tip Kencan Berujung Maut

Serangkaian proses penyidikan terhadap kasus mutilasi Rahmah (33) oleh teman kencannnya sendiri, Harry Purwanto (40) mendekati rampung.

Sore kemarin, Jumat (25/6) polisi selesai merekonstruksi kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Belitung Darat (Belda), Banjarmasin, Rabu 2 Juni silam.

Demi alasan keamanan, insiden pembunuhan di rumah kosong itu direkonstruksi dalam 27 adegan di halaman Mapolsek Banjarmasin Barat.

"Setelah rekonstruksi secepatnya berkas akan dilimpahkan ke kejaksaan," kata Kapolsek Banjarmasin Barat, AKP Faizal Rahman didampingi Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi dan Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat, Iptu Yadi Yatullah.

Dari serangkaian hasil penyidikan, polisi mendapati fakta jika pembunuhan itu sudah direncanakan oleh Harry Purwanto.

Hal itu diperkuat dengan rekonstruksi yang berlangsung sebanyak 27 adegan.

Di adegan ke-3, korban yang terus meminta uang tip kencan diajaknya mengambil uang di Jalan Pembangunan I, Banjarmasin Barat.

"Dia membujuk korban untuk mau ikut," ujar Faizal.

Kepada ibu tiga anak itu, Harry mengiming-imingi uang sebesar Rp500 ribu yang diminta korban.

"Bilangnya uang itu ada di rumah tersebut," jelas.

Belakangan, terungkap jika itu hanya tipu muslihat pria yang pernah mendekam di penjara karena kasus narkoba itu.

Saat tiba di rumah kosong, kemudian pelaku masuk ke rumah itu lewat jendela.

Sejurus kemudian, mereka masuk ke dalam salah satu kamar yang ada kasur bekasnya.

Saat itu, korban berkata kepada Harry, "Kadada duitnya (tidak ada uang)," tapi tidak digubris oleh pelaku.

Diam-diam Harry mengambil senjata tajam dari dalam tas kecilnya. Sajam itu berupa pisau terbuat dari besi gunting yang sudah diasah.

Dengan posisi berdiri, pelaku langsung menggorok leher korban dari belakang. Pelaku menyayat leher korban secara berulang.

Tak sampai di situ, melihat masih hidup pelaku mengangkat kepala belakang dan menyayat leher belakang korban.

Karena belum putus, pelaku lalu menyayat leher kiri korban.

Saat itu kepala korban sudah nyaris putus dan tersisa bagian tenggorokan. Kemudian pelaku menyayat juga bagian tenggorokan itu hingga kepalanya terpisah dari badan.

Adanya unsur pembunuhan berencana, polisi meningkatkan ancaman hukuman terhadap Harry Purwanto dari 15 tahun sesuai Pasal 338 menjadi maksimal hukuman mati.

"Kita sangkakan Pasal 340 Jo 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana," pungkas kapolsek.

5. Kontrak PAMA Berakhir

Warisi Job PAMA di Adaro, PT BUMA Siap Beroperasi 1 Agustus

Tiga puluh tujuh hari lagi kontrak bisnis PT Pamapersada Nusantara (PAMA) akan berakhir di PT Adaro Indonesia.

Sepeninggal PAMA pada 31 Juli bulan depan, pekerjaan tambang batu bara di sana dilanjutkan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai pemenang tender di Adaro.

Dengan adanya penambahan pekerjaan dari Adaro, otomatis target produksi batu bara yang dipikul BUMA juga bertambah dari sebelumnya.

Lalu sejauh mana persiapan BUMA menyambut penambahan target produksi dari Adaro itu?

Superintendent IER PT BUMA, SG Sinaga dihubungi bakabar.com mengatakan, secara umum persiapan perusahaan menyambut penambahan pekerjaan tambang di Adaro sudah matang.

"Persiapan BUMA secara umum sudah matang, baik alat suport, alat-alat berat dan kesiapan karyawan," jelasnya baru-baru ini tadi.

Meski secara umum persiapan BUMA sudah matang, Sinaga tidak menampik saat ini masih ada proses mobilisasi alat-alat berat.

Proses juga masih berjalan terhadap peralihan karyawan PAMA (tenaga kerja lokal) termasuk labour supply (LS) yang pekerjaannya di tambang ( mining).

ADARO Mau Perpanjang Kontrak Tambang, Dewan: Reklamasi Dulu

"Untuk LS sendiri ada yang sudah gabung dengan BUMA ada juga yang masih dalam proses, tapi khusus yang beraktivitas di mining. Sementara yang aktivitasnya di daerah hauling harapannya bisa bergabung dengan perusahaan yang beraktivitas di hauling," kata Sinaga.

"Yang jelas pada 1 Agustus nanti, BUMA sudah siap beroperasi di tambang yang sebelumnya dikerjakan PAMA," tandasnya.

Jauh sebelumnya, salah satu persiapan BUMA menyambut penambahan pekerjaan tambang batubara di Adaro, telah melakukan perekrutan karyawan.

Project Manager PT BUMA, Wella Sukamto, dalam suratnya yang ditujukan kepada Kepala Disnaker Kabupaten Tabalong dan Balangan menyebutkan, sehubungan dengan penambahan target produksi PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), membuka lowongan pekerjaan dengan posisi Operator dan Kualifikasi Mekanik , Welder, Electrician.

Proses itu berakhir pada 14 April 2021 lalu di Kantor Disnaker setempat.

Gara-Gara Reklamasi, Izin Tambang Adaro Terancam Tak Diperpanjang



Komentar
Banner
Banner