Hot Borneo

Politisi PDIP Minta Aksi Konkret Pemprov Kalsel Tangani Gagal Panen!

Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani, meminta aksi konkret Pemprov dalam menangani kasus gagal panen di Banua. 

Featured-Image
Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani, meminta aksi konkret Pemprov dalam menangani kasus gagal panen di Banua. Foto-ANTARA

bakabar.com, BANJARMASIN - Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani, meminta aksi konkret Pemprov dalam menangani kasus gagal panen di Banua. 

Mengingat, kondisi tersebut berimbas terhadap stok dan harga beras lokal Kalsel. 

Stok yang menipis mengakibatkan harga beras lokal kian melambung. Ini selaras dengan hukum pasar. 

"Harga beras lokal yang biasanya berkisar Rp10-12 ribu per liter, kini menjadi Rp18-20 ribu per liter," ucap Fahrani kepada bakabar.com, Selasa (28/2). 

Karenanya, politisi muda PDI Perjuangan ini meminta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Kalsel mengambil peran dalam mengentaskan polemik gagal panen. 

Salah satunya dengan menanam benih padi varietas alternatif, sehingga membuat kebutuhan beras masyarakat terpenuhi.

“Varietas yang berbeda ini selain waktu tanamnya lebih cepat dan lebih aman dibandingkan beras lokal,” katanya.

Selain itu, ia menegaskan, Kalsel tidak perlu impor beras apabila ketersediaan beras dalam negeri masih mencukupi.

“Kalau perputaran beras dari Sulawesi dan Jawa tidak masalah," bebernya.

Ia meyakini produksi beras Indonesia bisa bersaing dengan luar negeri.

"Baik dari segi harga maupun kualitas," imbuhnya.

Menurutnya, ketersediaan kebutuhan pokok di Pulau Jawa dan Sulawesi masih melimpah.

Artinya, ujar dia, jangan sampai stok beras yang dihasilkan petani Indonesia tidak terserap.

“Kita inginkan adanya perputaran ekonomi masyarakat Indonesia sendiri,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner