Peristiwa & Hukum

Polisi Ungkap Kronologis Kematian Pria Tertindih Dinding Beton di SMP 6 Banjarmasin

Polisi mengungkap kronologis ambruknya dinding beton di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Banjarmasin yang menewaskan Muliadi (34), Jumat (19/01/2023).

Featured-Image
Polisi mengungkap kronologis ambruknya dinding beton di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Banjarmasin yang menewaskan Muliadi (34), Jumat (19/01/2023) malam. Foto-apahabar.com/Amrullah.

bakabar.com, BANJARMASIN - Polisi mengungkap kronologis ambruknya dinding beton di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Banjarmasin yang menewaskan Muliadi (34), Jumat (19/1) malam.

Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Eka Saprianto melalui Kanit Reskrim Iptu Hendra Agustian Ginting menyebutkan, seblum terjadinya bangunan itu ambruk korban bersama rekan kerjanya Darmawi (40) sedang mencari rongsokan.

"Korban bersama temannya mencari besi-besi bekas dengan cara merobohkan bangunan di lantai dua milik sekolah itu menggunakan godam dan gerinda," kata Kanit.

Setelah memotong besi beton lantai dua, kata Kanit, korban kembali turun ke bawah untuk merobohkan dua tiang penyangganya dengan cara memukul dengan palu besar.

Mengingat waktu sudah mendekati magrib, Darmawi sempat menegur korban untuk berhenti bekerja.

"Saat itu posisi teman korban sudah beristirahat di sebelah bangunan yang mau di robohkan," kata Kanit.

"Dan Darmawi juga sudah mengingatkan korban agar berhenti bekerja karena sudah mau malam hari," tambahnya.

Namun, Muliadi mengabaikan teguran Darmawi dan tetap melanjutkan pekerjaannya dengan terus memukul tiang penyangga lantai dua tersebut.

Dengan hitungan menit, lanjut Kanit, potongan lantai dua berukuran sekitar 3x4 Meter tersebut ambruk dan menimpa Muliadi.

"Korban tertimbun di bawahnya, dan bongkahan lantai dua itu berupaya untuk di angkat bersama-sama oleh warga namun tidak bisa," beber Kanit.

Tak berselang lama, lanjut Ginting, warga setempat memanggil tim BPBD Banjarmasin untuk melakukan evakuasi.

"Korban berhasil dikeluarkan dari timhunan bangunan itu. Saat korban berhasil di evakuasi kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," imbuhnya.

Muliadi pun langsung di bawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Namun, pihak keluarga menolak untuk dilakukan outopsi.

"Kakak korban Fatmawati menolak untuk autopsi. Mengingat kematian ini akibat kelalaian korban sendiri saat berkerja. Keluarga ikhlas menerima meninggalnya Muliadi," tutup Ginting.

Editor
Komentar
Banner
Banner