bakabar.com, BANJARMASIN – Polda Kalimantan Selatan berjanji akan menindak tambang emas ilegal di Kotabaru.
Namun, sejauh ini polisi belum memastikan legalitas tambang emas di Sungai Durian yang longsor pada Senin (26/9) malam.
“Kita lihat nanti kami belum bisa sampaikan itu (legal atau Ilegal),” ujar Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa’i, Rabu (28/9).
Pihaknya, kata Rifa’i, saat ini masih melakukan penyelidikan terkait insiden maut tersebut. “Kami masih cek, penyelidikkan dilakukan Polres Kotabaru maupun Reserse dari Polda,” ujarnya.
Terbaru, Basarnas Banjarmasin meng-update data korban tertimbun longsor yang sebelumnya 15 bertambah menjadi 17 orang.
Rinciannya, enam dinyatakan meninggal dunia, enam selamat dan mengalami luka-luka. Sementara lima korban masih dalam tahap pencarian.
Rifa’i menyatakan penertiban aktivitas pertambang emas ilegal di Kotabaru akan dilakukan. Terlebih, kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi.
“Penertiban itu pasti. Nanti dibicarakan dengan Pemda dan Stakeholder lain supaya tak terjadi lagi. Karena itu dari alam yang dilakukan kegiatan oleh manusia,” katanya.
Sejumlah ini, proses evakuasi terhadap korban belum ditemukan terus dilakukan. Personel Polres Kotabaru di-backup Polres Tanah Bumbu diterjunkan ke lokasi kejadian.
“Personel Polda juga dipersiapkan, Brimob dan Samapta untuk bantu evakuasi korban. Kita juga mendirikan posko, dapur umum, bantuan tenda, hingga logistik,” pungkasnya.
