Kalsel

Pipa Induk Banjar Bakula ‘Terbakar’, Dua Kecamatan Lambat Dapat Pasokan Air

apahabar.com, PELAIHARI – Kebakaran yang terjadi di lahan rawa gambut di Gunung Raja Desa Kayu Abang…

Featured-Image
Ilustrasi, pipa terbakar. Foto-net

bakabar.com, PELAIHARI - Kebakaran yang terjadi di lahan rawa gambut di Gunung Raja Desa Kayu Abang melepuhkan pipa Spam regional di Banjarbakula. Akibatnya, rencana aliran air ke dua kecamatan, Kurau dan Bumi Makmur, terlambat dialirkan.

Direktur PDAM Tala, Eko Sugiarto mengaku sudah melaporkan hal tersebut ke Provinsi Kalsel untuk dilakukan perbaikan.

"Begitu kita dapat informasi ada pipa yang terbakar di sekitar Kayu Abang Arah Kurau, akibat kebakaran lahan gambut, langsung kami sampaikan ke Provinsi untuk dilakukan perbaikan," ujar Eko.

Pipa tersebut, lanjut Eko, melepuh sekitar 20 sampai 25 meter.

Kebakaran di lahan desa Gunung Raja terjadi pada Kamis (29/8/2019) lalu. Kebakaran itu berlangsung dari pukul 10.00 Wita hingga 02.30 Wita.

Kebakaran hutan yang dahsyat kemarin, lanjut Eko, tidak secara langsung membakar pipa. Namun akibat panasnya struktur di dalam Tanah, membuat Pipa Induk Spam Regional Banjar Bakula melepuh seperti habis terbakar.

"Pipa yang terbakar tersebut menghubungkan koneksi pipa di dua Kecamatan, yakni Kurau dan Bumi Makmur," ujarnya.

Saat ini, sambung dia, air Spam Regional ke Arah Kurau dan Bumi Makmur memang belum mengalir ke masyarakat, sebab masih dalam tahap persiapan.

Kenapa lambat? Lanjut Eko, sebab saat ini kita optimalkan sistem penampungan, rehab, perbaikan Reservoir dan perbaikan jaringan pipa.

"Sesuai target Spam Regional Kalsel Oktober 2019 ini air sudah mengalir pada Masayarakat Kurau dan Bumi Makmur. Kalau di Bati-Bati airnya sudah dinikmati warga setempat," katanya.

Spam Regional Banjar Bakula sendiri bakal melayani 4 Kecamatan di Tanah Laut, yakni Kecamatan Tambang Ulang, Bati-Bati, Kurau dan Bumi Makmur.

Baca Juga:BPH Migas: Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan Suatu Keharusan

Baca Juga:Pipa PDAM Intan Banjar Bocor di Jalan Mr Cokrokusumo

Reporter: AHC 14
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner