bakabar.com, JAKARTA - Pembatalan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, ikut berdampak negatif terhadap UMKM.
Penyebabnya sejumlah UMKM sudah mendapat pesanan untuk membuat suvenir, termasuk merchandise resmi Piala Dunia Junior itu.
"Saya diminta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuat sampel suvenir Bacuya (maskot Piala Dunia U-20)," papar Margono, pemilik sanggar wayang di Solo, seperti dilansir CNN, Jumat (31/3).
"Makanya saya sangat kecewa, karena seharusnya Piala Dunia U-20 bisa menjadi rezeki untuk semua orang. Bukan saya pribadi, tapi buat semua perajin," tukasnya.
Terlebih Margono sudah menyiapkan bahan baku untuk produksi massal suvenir. Bahan-bahan tersebut sedianya digarap, setelah mendapat lampu hijau dari Dinas Koperasi dan UMKM Solo.
"Semua sudah persiapan, mulai dari tenaga hingga bahan. Nanti sewaktu-waktu diperintahkan untuk produksi, kami sudah siap semua," beber Margono.
Sementara PT Juara Raga Adidaya (Juaraga) selaku pemegang lisensi merchandise Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, juga sangat kecewa dengan pembatalan pelaksanaan.
"Sebagai pemegang lisensi merchandise resmi, tentu saja kami merasakan dampak besar dari pembatalan tersebut," demikian Juaraga dalam pernyataan resmi.
"Demikian pula produsen, penyedia bahan baku, dan pelaku usaha kecil yang bermitra dengan kami," tambah keterangan tersebut.
Sedianya Juaraga akan memproduksi 53 jenis merchandise, atau terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20.
"Akhirnya meskipun keputusan ini mengecewakan, kami tetap bangga telah ditunjuk langsung oleh FIFA sebagai pemegang lisensi merchandise resmi," tutup Juaraga.